Mohon tunggu...
Antonius Hananta Danurdara
Antonius Hananta Danurdara Mohon Tunggu... Guru - Sedang Belajar Menulis

Antonius Hananta Danurdara, Kelahiran Kudus 1972. Pengajar Fisika di SMA Trinitas Bandung. Alumni USD. Menulis untuk mensyukuri kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mlaku Mlaku di Malioboro

19 Februari 2022   08:45 Diperbarui: 19 Februari 2022   09:25 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogya, 12/02/2022: Pukul 20.++

Setelah kemareman merasakan gudeg Yogya di Mijilan terpenuhi, kami berjalan balik menuju Malioboro. Rupa-rupanya kerapatan penikmat Yogya semakin tinggi di jalan kenangan ini. Di malam Minggu itu, Malioboro telah ‘dibebaskan’ dari polusi bahan bakar fosil. Raja jalanan digantikan oleh scooter-otoped dan sepeda. Pejalan-kaki harus tetap berhati-hati ketika akan menyeberang jalan agar tidak tertabrak.

Malioboro, kawasan bermasker dan kawasan tanpa rokok (Dokumen pribadi)
Malioboro, kawasan bermasker dan kawasan tanpa rokok (Dokumen pribadi)

Sekitar jam sembilan malam, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dan beristirahat.

Yogya, 13/02/2022: Pukul 06.++

Pagi itu, kembali saya meluangkan waktu menyusuri Malioboro. Kali ini kami melangkahkan kaki ke arah Stasiun Tugu.

Saat itu, udara pagi cukup dingin. Sempat tersirat di pikiran untuk jajan soto, pasti rasanya akan nikmat-hangat. Sudah terbayang ‘buuuul’, kepulan asap putih yang membumbung tatkala panci penghangat kuah soto dibuka, menebarkan wewangian kaldu ayam pembangkit selera.

Selain potongan-potongan ayam iris tipis atau suwir, lauk tambahan yang biasanya tersedia antara lain tempe goreng garing, sate usus goreng, sate jeroan ati-ampela, dan sate telur puyuh.

Niat sarapan akhirnya kami urungkan. Gema Omicron-lah yang membatalkan pertaruhan untuk memasuki warung tenda yang laris dikunjungi banyak orang tersebut. “Di penginapan sudah disediakan nasi goreng ala jawa lengkap dengan kerupuk udang,” tungkas teman.

Suasana pagi yang lenggang di Malioboro (Dokumen Pribadi)
Suasana pagi yang lenggang di Malioboro (Dokumen Pribadi)

Dahulu, ketika kami masih menimba ilmu, berfoto di Malioboro merupakan aktivitas yang jarang dilakukan. Mungkin kala itu, kami merasa telah menjadi bagian dari Yogyakarta. Tidak sempat berpikir bahwa Yogya-lah yang kini menjadi bagian nostalgia kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun