Menjiwai Lagu, Menyanyi dengan Hati
Ada satu yang menarik perhatian saya, ketika seorang ibu mengutarakan pendapatnya. "Untuk lagu ini kok feel-nya saya belum dapat?" katanya.
Di dunia musik (lagi, setidaknya untuk diri saya sendiri), ungkapan ini sebenarnya merepresentasikan kecerdasan ibu tersebut dalam bernyanyi.
'Rasa' dalam menyanyi akan muncul apabila penyanyi mampu melarutkan diri. Seolah-olah kata per kata dalam syair lagu berasal dari 'hati' yang dilantunkan dengan sadar mengikuti irama yang disepakati dalam partitur.
Tidak mudah untuk menjiwai lagu. Namun ketika kita mampu membangun feel bersama-sama, yang diekspresikan melalui dinamika dan tempo lagu yang seragam, pesan lagu tersampaikan; bahkan akan mampu membangun suasana liturgis di peribadatan. Harapannya akan menginspirasi umat untuk semakin dekat dengan Sang Penyelenggara Illahi.
Catatan: Jangan Lupakan Protokol Kesehatan
Di situasi pandemi, kami berlatih bernyanyi dengan memegang protokol kesehatan. Bermasker, mencuci-tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga-jarak sungguh kami perhatikan.
Keterbatasan luas ruangan berlatih membuat kami harus membatasi jumlah anggota yang diajak koor. Syukurlah, ibu-bapak yang bergabung memiliki komitmen untuk konsisten hadir berlatih.
PenutupÂ
Tiga minggu yang menarik bagi saya. Inti dari semua narasi di atas adalah tetap bersosialisasi, dan saling melengkapi walau terkendala pandemi.