Mohon tunggu...
Antonius Hananta Danurdara
Antonius Hananta Danurdara Mohon Tunggu... Guru - Sedang Belajar Menulis

Antonius Hananta Danurdara, Kelahiran Kudus 1972. Pengajar Fisika di SMA Trinitas Bandung. Alumni USD. Menulis untuk mensyukuri kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Music

Memadukan Suara, Menyanyi dengan Hati

23 Desember 2021   14:18 Diperbarui: 24 Desember 2021   06:15 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini merupakan buah pengalaman tiga minggu kebelakang, dimana saya mendampingi warga-komunitas yang tengah menyiapkan koor Hari Raya Natal.

Awalnya pesimis mengumpulkan para beliau, apakah mau atau tidak berlatih bernyanyi di situasi pandemi seperti ini. Ternyata saya salah. Dengan antusias, para beliau berkenan hadir berlatih. Dari hanya bertujuh, sekarang menjadi bertujuh belas. Bahkan mungkin akan lebih banyak seandainya tidak ada pembatasan protokol kesehatan.

Bersama ibu - bapak yang sudah 'sepuh', lantunan sopran, alto, tennor, bass dipadukan, menggemakan lagu syukur dan pujian.

Mendadak Melatih Koor

Sebenarnya agak tidak masuk di akal, ketika para 'senior' mendapuk saya untuk melatih mereka.

"Ini teh ndak salah?"jawab saya waktu itu.

"Nggak lah, kalau Mas yang melatih, 'kan mau tidak mau pasti akan ikut koor lingkungan to?" Begitulah jawaban subjektif yang saya reka - reka sendiri.

Para beliau tertawa mengiyakan.

"Saya itu hanya bisa menyanyi, Ibu-Bapak. Membaca partitur pun, hanya untuk saya sendiri. Kalau diminta melatih nanti kacau loh."

Sebenarnya, semua penyanyi gereja bisa solmisasi, minimal baca not angka. Agak sedikit naik level, biasanya penyanyi gereja yang berpengalaman sudah mahir baca partitur lagu utuh berikut metronome-nya. Naik level lagi, mereka fasih menterjemahkan simbol-simbol yang merepresentasikan dinamika dan 'jiwa' lagu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun