Mohon tunggu...
Abu Yahya Adiya
Abu Yahya Adiya Mohon Tunggu... Guru - wiraswasta

berbagi ilmu dan berbagi faidah http://www.aboeyahya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seperti Apa Rumah Nabi?

12 Mei 2023   09:24 Diperbarui: 12 Mei 2023   09:26 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/gurun-pasir-tandus-kering-790640/

Di manakah Nabi menghabiskan masa hidupnya? Dan bagaimanakah beliau menghabiskan masa hidupnya?

Imam Al-Hasan Bashri berkata:

.

"Aku pernah masuk ke dalam rumah-rumah istri Nabi pada masa pemerintahan 'Utsman bin 'Affan. Ternyata langit-langit rumah tersebut dapat kujangkau dengan tanganku." (Ath-Thabaqat Al-Kubra)

Lihatlah, di dalam rumah seperti itulah beliau tinggal bersama istri-istrinya!

Di dalam rumah seperti itulah beliau menghabiskan masa hidupnya di dunia!

'Umar bin Al-Khaththab berkata:

.

"Sungguh aku pernah melihat Rasulullah terlilit kelaparan suatu hari. Beliau tidak mendapatkan satu pun kurma yang bermutu rendah untuk mengisi perut beliau." (HR. Muslim)

Lihatlah seorang nabi dan rasul ternyata pernah mengalami kelaparan!

Orang yang paling mulia di sisi Allah, ternyata pernah tidak mendapatkan sesuap makanan pun untuk mengisi perutnya!

'Amru bin Al-Harits berkata:

"Ketika wafat Rasulullah tidak meninggalkan dirham, tidak pula dinar, hamba sahaya lelaki maupun perempuan, atau apa pun juga, melainkan hanyalah keledai putihnya yang dahulu beliau naiki, senjatanya, dan sebidang tanah yang beliau jadikan sebagai sedekah untuk ibnus sabil (orang yang dalam perjalanan)." (HR. Bukhari)

Lihatlah, beliau tidak mewariskan apa pun untuk keluarganya, baik emas, perak, maupun aset berharga lainnya.

Ada apa dengan beliau? Kenapa beliau seperti itu?

 

Bukankah beliau adalah pemimpin umat sehingga mampu untuk memiliki rumah yang megah dan mewah dan mempunyai harta yang berlimpah ruah?

  

Suatu hari para sahabat mengunjungi Nabi yang ketika itu sedang tidur di atas tikar. Mengetahui para sahabatnya datang, bangunlah beliau. Ketika itulah para sahabat melihat guratan tikar membekas pada punggung beliau.

Terenyuhlah mereka. Mereka pun berkata:

"Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami mernbuatkan kasur untukmu?"

Beliau pun menjawab:

"Apa urusanku dengan dunia? Tidaklah aku di dunia ini kecuali seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya." (HR. Tirmidzi)

Seperti musafir yang singgah di bawah pohon untuk berteduh. Apakah itu lama? Apakah itu waktu yang panjang?

Sebentar. Sangat sebentar. Maka begitu pula keberadaan kita di dunia ini. Sebentar. Sangat sebentar.

 
Sepanjang apa pun kita di dunia ini, tetap saja akan mati.


Setinggi apa pun jabatan yang kita kejar dan sebanyak apa pun kekayaan yang kita kumpulkan, tetap saja tidak bisa dibawa ke dalam kuburan/

Maka, jadikanlah dunia untuk mencari akhirat, dan hiduplah di dunia untuk mencari akhirat.

Allah berfirman:

"Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabuut: 64)

Siberut, 1 September 2017

Abu Yahya Adiya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun