Mohon tunggu...
Nur DhuhaniaAhaddina
Nur DhuhaniaAhaddina Mohon Tunggu... Dokter - Medical doctor

Full time mother and wife Part timer medical doctor

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tentang Laktasi (Part 4)

9 Januari 2020   17:21 Diperbarui: 9 Januari 2020   17:24 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Maaf dokter, saya khawatir bingung puting kalau pakai dot. Takut nggak mau nenen langsung lagi."

"Nggak apa-apa pakai dot. Kan sekarang banyak to dot yang bentuknya kayak nipple ibu."

Saya hanya mengiyakan, tidak memperpanjang debat. Walaupun saya tetep kekeuh dengan prinsip saya berdasarkan ilmu yang sudah saya pelajari. Faktor risiko bingung puting salah satunya adalah dot. 

Faktor risiko itu bisa terjadi bisa nggak, dan saya memilih untuk meminimalisir. Dan saya memilih tidak berdebat karena saya merasa tidak etis jika mendebat dalam koridor dokter vs pasien. 

Saya ajukan argumen klo dokter nya tetep nggak terima argumen saya yasudah. Ini kan bukan forum debat ilmiah. Kalau saya nggak puas ya besok-besok lagi cari second opinion ke dokter lain. Second opinion itu hak pasien, tapi kalau berdebat sama dokter saat periksa itu nggak sopan, hahaha.

Kenapa dot risiko bingung puting? Ya karena dot itu ngalir aja, nggak perlu ngenyot, jadi bayi nggak perlu usaha keras agar susu keluar. Mau dibiarin aja juga susu tetep netes. 

Tentang dot yang katanya nggak ngenyot nggak keluar? Ada sih jenis itu, tp risiko bayi terkena Otitis Media Akut (radang telinga) karena perbedaan tekanan udara. Trus yang katanya dot mirip nipple ibu, lha nipple masing-masing orang aja beda-beda, bikinan Allah SWT. 

Apalagi dot yang bikinan manusia, nggak mungkin mirip sama bikinan Allah. Saya masih memegang kata2 guru saya, dr. Ekawati, Sp.A (K) boleh memberi sufor asal media bukan dot, harapannya nanti setelah ASI keluar bisa disusui langsung. Bagaimanapun juga direct breastfeeding itu tetap yang terbaik.

Soal Marwa yang susah dibangunkan, sering terjadi pada bayi prematur dan BBLR. Teori yang sudah saya tahu, tapi sulit menerapkan saat terjadi pada anak sendiri. Karena gejala hipoglikemia juga seperti itu, penurunan kesadaran yang bisa komplikasi kerusakan otak dan dampak jangka panjangnya tetap ada sampai dewasa. 

Tapi soal kenapa Marwa sangat susah dibangunkan, sampai sekarang masih jadi misteri. Soalnya sampai sekarang mau seberisik apapun dia niat tidur ya tidur aja, nggak bakal bangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun