Arif memandang lembar presensi itu. Bibirnya menyunggingkan senyum lebar. Bahagia rasanya jika malam ini dia bisa mengulangi momen indah seperti kemarin. Segera diucapkannya kalimatnya.
"Eh, aku yang jadi satpam di tenda aja ya. Terserah sama siapa deh."
Aan yang duduk di belakangnya segera menyambung, "Iya, biar Arif sama aku, Fajar, dan Cahyo aja. Kalian seneng-seneng aja nonton pensi nya."
"Lumayan bisa bikin api unggun dan bakar-bakar ala barneque lah. Langit malam ini sia-sia kalau ga dinikmati", Aan memelankan suaranya. Kalimat itu tertuju pada Fajar yang berada tak jauh darinya. Fajar pun mafhum, sahabatnya satu ini memang pecinta astronomi.
"Ok, kalau gitu dah deal ya. Arif, Aan, Fajar, Cahyo mending kalian pergi sekarang. Adik-adik dah pada kumpul di lapangan tuh. Takut kalau ada apa-apa. Kan satu tenda cuma dijaga seorang", Hafidz sebagai ketua memberi arahan.
"Ok, Bos! Yuk kita pergi!" Arif menyaambar topinya dan segera berjalan cepat ke arah tenda. Tiga temannya yang lain menyusul di belakangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H