I. Upacara Rutin/Tahunan.
Acara persiapan; beberapa hari sebelum tanggal 2 Zulhijah, pemuka masyarakat/kepala desa sudah memberitahukan kepada penduduk, ini dlakukan biasanya pada hari jum'at sebelum tanggal 2 tersebut. Bagi ibu-ibu bersiap-siap untuk membuat kue-kue guna keperluan yang dimaksud.
Acara inti; pada tanggal 2 Zulhijah kira-kira jam 19.00 WIB semua penduduk laki-laki dewasa sudah berkumpul di masjid untuk melaksanakan sholat isya berjamaah. Usai sholat isya, upacara bersih desa tahunan segera dimulai. Adapun acara yang dibawa adalah RATIF/HOL yang dipimpin oleh penghulu, sesudah itu diadakan acara tahlilan dan doa selamat tolak bala.Â
Selesai acara  di masjid, acara dilanjutkan di balai desa, acaranya adalah nganggung (makan bersama). Dengan selesainya acara nganggung ini semua penduduk merasa puas,  karena nazar mereka sudah terbayar lunas, dan selesailah upacara rutin ini yang berarti bahwa penduduk sudah terlepas dari beban nazar, dan merasa aman untuk masa selanjutnya selama satu tahun berikutnya.
II. Upacara Insidentil.
Upacara ini dilaksanakan apabila desa yang bersangkutan sedang ditimpa musibah, kena bencana/mendapat gangguan dari mahluk halus. Misalnya terdapat orang meninggal secara mendadak dan sering mengalami musibah dalam kurun waktu yang singkat.
Lokasi; upacara ini dilaksanakan di 3 (tiga) tempat, yaitu;
- Di ujung desa/kampung sebelah barat
- Di ujung desa sebelah timur
- Di jantung desa/tengah kampung
Peserta upacara;
-seorang dukun yang sudah ditunjuk dan mendapat kepercayaan untuk itu, dan beberapa orang pembantunya. (menurut cerita dari maysarakat setempat, bahwa yang paling tepat bertindak sebagai dukun adalah anak keturunan ABOK PAGA).
Jalannya Upacara;