Duk Inang memulai accara puncak ini dengan menjual sebuah pantun kepada Bujang/Dayang yang telah siap makan bersumbul (saling menyuap) Buk Nai.
Pantun Duk Inang
Hari jum'at datang surat
Hari minggu ditunggu-tunggu
Berhubung kami punya hajat
Ikak kinilah hame (sama-sama) ketemu
Pantun bujang
Sungguh banyak pasir di tasik
Hanye satu bersising api
Sungguh banyak gadis cantik
Hanye satu setuju di hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!