Kemarin,...
Aku tahu bahwa kehampaan makna terjadi, datang silih berganti
Semilir  angin berhembus disisi pantai Nusa Dua Bali..
Aku terbaring letih..menatap biru putih langit...
Pulang, letih, kecewa dan kosong...
Kini,...
Kucoba memulai lagi,-
Sulit memulainya, sesulit memperjelasnya, dan akan sulit juga pada akhirnya
Namun toh, apa salahnya tetap mencoba, walaupun tembok itu begitu tinggi untuk dilalui
Resikonya  luar biasa, terdiam, terhempas lebih parah...
Kini ku Terbaring lagi, bukan di pantai ...tapi di lantai dingin...
Dan jatuh  tetes bening yang bukan mata air
Bahkan lebih jernih dari sekedar bening
Nanti,...
Setelah semua kesedihan, pahit getir nya  hidup
Aku yakin, masa  terang akan kudapati,...kupeluki
Saat masa itu datang,...
Disaat engkau menolehku,...dengan matamu yang penuh haru penyesalan...
Aku, laki laki... yang mencintaimu sepenuh hatiku...
Akan membuka, menerima apapun dirimu apa adanya..
Karena "rasa" itu tidak akan pernah menghilang dari sanubariku yang paling dalam..
Ya Tuhanku...
Aku meminta pada-MU..Hanya pada-MU...
Datangkanlah masa itu untukku
Agar aku,..hamba-MU ini
Tahu arti cobaan-MU padaku
Tahu arti bahwa ENGKAU memang menyayangiku, aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H