Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Harmoni dari Bumi Flobamora

29 Desember 2024   22:13 Diperbarui: 29 Desember 2024   22:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama paduan suara UMK. foto: Medcom PP Muhammadiyah  

Di tengah keberagaman ini, Muhammadiyah memainkan peran penting dalam memperkenalkan dakwah Islam yang inklusif dan penuh kasih sayang.

Dengan mendirikan UM Kupang, Muhammadiyah membuka akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat tanpa memandang agama, menciptakan ruang untuk keberagaman yang harmonis.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa sekitar 80 persen mahasiswa UM Kupang berasal dari latar belakang nonmuslim, mayoritas beragama Kristen, baik Katolik maupun Protestan.

Keberagaman ini menjadi bukti nyata dari komitmen Muhammadiyah dalam menjaga dan merawat toleransi antarumat beragama, serta peranannya dalam pembangunan bangsa.

Rektor UM Kupang, Prof. Zainur Wula, menekankan bahwa kampusnya aktif melakukan dakwah Islam dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.

"Dakwah di Kupang, yang mayoritas nonmuslim, dilakukan dengan cara yang ramah, dengan menunjukkan wajah Islam yang penuh kasih melalui kegiatan pendidikan, pengembangan ekonomi, dan penguatan interaksi sosial yang harmonis," katanya.

Pendekatan ini bukan hanya berhasil di lingkungan kampus, tetapi juga menjadikan UM Kupang sebagai model nyata dari nilai inklusivitas Muhammadiyah di daerah dengan komposisi Muslim yang minoritas seperti NTT.

"Sekitar 70 persen mahasiswa UM Kupang berasal dari latar belakang nonmuslim. UMK menjadi contoh hidup dari inklusivitas yang dijunjung tinggi oleh Muhammadiyah," ujar Zainur.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTT, Mukhsin Masri, memberikan pandangannya mengenai Tanwir yang dilaksanakan di Kupang.

"Tanwir ini adalah titik awal dari transformasi dakwah di NTT. Kami percaya, penguatan kader Muhammadiyah yang ada di sini sangat penting untuk mendukung dakwah yang lebih luas di daerah ini," ujarnya.

Tanwir Muhammadiyah yang digelar di UM Kupang tidak hanya menjadi momen peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat dakwah di NTT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun