Awal survei, posisi Risma masih jauh di bawah Arif Afandi. Namun, setelah dia dipastikan menjadi calon wali kota. survei Risma naik siginifikan. Hasil akhirnya bisa membalikkan keadaan saat pemilihan wali kota Surabaya.
Kota Surabaya berasa kinclong di tangan Risma. Taman-taman tumbuh bak jamur di musim penghujan. Pembangunan infrastruktur jalan berjalan masif hingga mengurai problem kemacetan yang selalu mendera Kota Surabaya.
Hasilnya pun gemilang. Periode kedua (2015-2020), popularitas Risma terus meroket. Dia meraup suara 83 persen lebih. Jika tak ada batasan aturan, Risma bisa saja terpilih untuk ketiga kalinya.
Khofifah lain lagi. Dia harus melakoni tiga kontestasi pemilihan gubernur (pilgub). Pada Pilgub 2008, berpangan dengan Brigjen TNI Mudjiono, kemudian pada Pilgub 2013 berpasangan dengan Herman Suryadi Sumawiredja.
Dalam dua Pilgub 2008, Khofifah bertarung sengit dengan Soekarwo. Hingga  terjadi "babak perpanjangan waktu". Karena sebelum hasil akhir diumumkan, masih terjadi pemungutan suara ulang di beberapa daerah di Jatim.
Bahkan dari serangkaian pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia, Jatim seru. Karena menjadi satu-satunya provinsi yang melangsungkan Pilkada hingga tiga kali coblosan.
Khofifah akhirnya memenangi kontestasi yang ketiga, tahun 2018. Ketika dia berpasangan dengan wakilnya, Emil Elestianto Dardak. Emil sebelumnya menjabat bupati Trenggalek. Mereka mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.
Ketiga, Risma dan Khofifah bisa dibilang paket komplet. Ya birokrat, ya politisi. Keduanya layak disebut administrator pembangunan.
Uniknya lagi, keduanya sama-sama pernah menjabat Menteri Sosial RI. Sebelum masa jabatan wali kota berakhir, Risma dipilih Jokowi untuk menjadi Menteri Sosial, menggantikan Juliani Batubara yang tersandung kasus korupsi bansos.
Khofifah juga demikian. Dia pernah menjabat Menteri Sosial era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menjabat kurang lebih empat tahun. Tepatnya dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018.
Hingga kemudian Khofifah mengundurkan diri setelah dirinya memastikan ikut menjadi kontestan Pilgub Jatim 2018.