Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid Bahagia, Jejak Muhammadiyah yang Tersembunyi

4 Februari 2023   11:19 Diperbarui: 4 Februari 2023   11:57 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Suatu hari, H. Syafi'i pernah ditemui KH. Nurhasan Al Ubaidah Lubis, pimpinan Darul Hadits. Sebagai muslim, H Syafi'i menerima dengan tangan terbuka kedatangan Nurhasan Al Ubaidah itu.

Dari pembicaraan, Nurhasan Al Ubaidah lalu menyampaikan niatnya untuk mengajak H. Syafi'i bergabung dengan Darul Hadits. "Namun kakek kami menolak," beber Abdul Rachman.

Dalam perjalanan, H. Syafi'i tidak melanjutkan aktivitas usahanya. Apotek Bahagia miliknya lebih dulu dijual. Dia memang ingin membagi harta kekayaan yang dimiliknya untuk untuk 11 anaknya. 

Sementara rumah di Jalan Peneleh Nomer 37 dijual tahun 1982 setelah H. Syafi'i meninggal dunia. Yang membeli Hasan Abeldan. Dia punya usaha percetakan. Dia dikenal pengusaha dan pengurus Muhammadiyah.

"Hanya kakek berpesan sebelum meninggal, kalau rumah itu boleh dijual, tapi masjid tidak boleh dibongkar," kata Rachman yang kini tinggal di Jakarta.

Rumah yang dulu dipakai usaha konveksi itu oleh Syafi'i tersebut akhirnya diganti menjadi usaha percetakan yang memiliki label Karunia.  

"Keluarga kami mengamini wasiat Mbah Pi'i (H.Syafi'i, red). Makanya, ayah tidak mau membongkar Masjid Bahagia itu," ungkap Rusdi Kurniawan, anak kedua H. Hasan Abdan.

Rusdi lalu mengungkapkan, saat mengelola Masjid Bahagia itu ayahnya dibantu Abdillah (dulu menjabat ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya).

Ada lagi yang juga aktif membantu, namanya M Jasin. Dia pejabat di Pemerintah Kota Surabaya, sempat menjabat sebagai Sekretaris Kota Surabaya era Wali Kota Sunarto Sumoprawiro.

foto; dok/abdul rachman
foto; dok/abdul rachman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun