Saya cukup kaget saat mendekati pintu masuk Balai Pemuda. Deretan mobil meluber memadati Jalan Gubernur Suryo dan Jalan Yos Sudarso. Balai Pemuda lokasinya bersebelahan dengan Gedung DPRD Kota Surabaya.
Di depan Balai Pemuda selain disesaki oleh kendaraan-kendaraan pribadi juga ada ambulans, mobil operasional Satpol PP dan mobil patroli polisi.
Pintu masuk parkir Balai Pemuda ditutup. Karena sudah memenuhi kapasitas kendaraan yang parkir. Para pengunjung diarahkan parkir ke Gedung DPRD Kota Surabaya atau Hotel Garden Palace.
***
Ratusan bahkan mungkin ribuan anak muda, usianya saya taksir rata-rata di bawah 25 Â tahun, berjubel di kompleks Balai Pemuda. Mereka memakai kostum warna-warni. Rambut di cat dan ditata bak film-film animasi. Yang banyak kostum ala anime Jepang.
Saya melihat hilir mudik mereka. Di semua sudut di gedung yang dibangun tahun 1907 di masa masa kolonial Hindia-Belanda tersebut. Respons saya hampir sama dengan orang lain yang datang di Balai Pemuda tapi bukan untuk menyaksikan pesta cosplay.Ya kaget, melongo, senyum-senyum sendiri.
Para pendukung pesta cosplay itu tak pernah menolak difoto maupun diajak berfoto bersama. Siapa pun yang meminta. Mereka akan melayani dengan ramah.Â
Saat difoto, gaya mereka cukup eksentrik. Tak ada rasa canggung. Bahkan, banyak kendaraan yang berhenti hanya untuk lihat penampilan mereka.
Saya juga heran, acara pesta cosplay itu sebelumnya tidak terlihat promosinya. Terutama di media-media mainstream. Di koran maupun di portal-portal berita.
Rupanya menggunakan medsos untuk memviralkan acara itu. Lewat IG, Facebook, Tiktok, dan WA. Info dan pesan saling di-share tanpa harus diimbau atau diinstruksikan.