"Ada perguruan tinggi, rumah sakit, amal usaha pendidikandari tingkat dasar sampai menengah. Kita akan berdayakan itu untuk men-support HWFC berkiprah di Kompetisi Liga 2," tandas bendahara PWM Jatim ini.
Â
Sport Science
Mengimplementasikan nilai spiritual dan science. Itulah yang menjadi orentasi Hizbul Wathan Football Club (HWFC). Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan klub secara profesional dan modern.
Ketua PWM Jatim Dr. KH. Saad Ibrahim secara khusus menyebut tentang nilai Islam dan sepak bola. Terkait pentingnya penggabungan antara nilai-nilai keislaman dengan science sepak bola agar HWFC dapat berkembang lebih baik lagi.
"Penanaman nilai islami tersebut sebelum bertanding harus sudah dimiliki setiap pemain," ucap Saad.
Saad mengatakan, untuk mengembangkan HWFC memang butuh biaya besar. Namun bukan soal finansial yang Muhammadiyah tekankan, tetapi menanamkan nilai-nilai islami yang lebih penting dilakukan.
Sebelum mengarungi putaran Kompetisi Liga 2, manajemen HWFC telah melakukan psikotes kepada semua pemainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung GKB 5 Kampus II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), di Jalan Raya Gelam 250 Candi, Sidoarjo pada 19 Agustus 2021.
Psikotes pemain HWFC berlangsung 4 jam lebih. Bisa dikatakan, HWFC adalah satu-satunya klub Liga 2 yang memberlakukan psikotes terhadap pemainnya.
"Kami melakukan pembenahan serius. Termasuk mendalami karakter pemain melalui psikotes," ujar Muhammad Mirdasy, direktur operasional dan manajer HWFC.