Sedang social equity dapat dilihat dari keaktifan suporter keseharian. Baik saat pertandingan maupun di dunia virtual.Â
Saya justru memprediksi sebaliknya. Ke depan, makin banyak artis, selebritis, atau enterpreneur muda yang bakal tergoda terjun ke bisnis sepak bola.
Mereka akan menggunakan ruang kreatif seluas-luasnya. Menjadikan sepak bola bukan sekadar olahraga, tapi juga entertaiment. Sportaiment, begitu banyak kalangan menyebutnya. Sepak bola ke depan dipastikan akan lebih atraktif.
Sebaliknya, klub-klub sepak bola yang tak berbenah dan masih bervisi konvensional bakal terdistrupsi. Dan tak menutup kemungkinan akan banyak lagi klub sepak bola yang diakuisisi.
So, kita lihat saja nanti. (agus wahyudi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H