***
Satu lagi aktivitas saya yang nyaris tak terlewatkan, yakni menghadiri "Open Air". Istilah itu biasa dipakai untuk pergelaran musik di sekolah maupun kampus di Surabaya.
Sekolah-sekolah favorit di Surabaya secara periodik menggelar open air. Biasanya dihelat pada hari Sabtu atau Minggu. Tempatnya di halaman atau lapangan basket sekolah. Band-band pengisi acara dari internal maupun eksternal sekolah. Mereka memainkan genre yang berbeda-beda. Pop, rock, jazz, reggae, dan heavy metal.
Open Air menjadi ajang berekspresi bagi pelajar yang memiliki ketrampilan bermusik. Tak jarang, untuk tampil mereka harus "inden" dulu. Band-band dari sekolah lain bahkan melobi panitia dengan memberikan CD demo musiknya agar bisa tampil.
SMA Negeri 2 salah satu yang paling sering megadakan open air. Sekolah ini memang sangat dikenal melahirkan banyak musisi dan penyanyi. Di antaranya, Dewa Budjana, Ita Purnamasari, Ahmad Dhani, Ari Lasso, Piyu, Maia Estianty, dan Astrid. Â
Masa itu, Ahmad Dhani, Ari Lasso, dan Piyu kerap tampil di open air SMA Negeri 2 Surabaya. Nama Dewa 19 maupun Padi belum ada alias lahir. Yang ngetop nama Smada Big Band, band kebanggaan SMA Negeri 2 Surabaya. Mereka yang menjadi personel di Smada Big Band adalah musisi pilihan. Dhani dan Piyu main di sana, namun mereka berbeda angkatan. Hingga mereka lulus, nama Smada Big Band masih terus dipakai dengan bergonta-ganti personel.
Dari sekolah menuju kampus. Begitulah yang terjadi selanjutnya. Piyu, Ari Lasso, Wawan Juniarso (drummer Dewa 19 pertama), Andi Fadly Arifuddin  alias Fadly Padi, kuliah di Universitas Airlangga (Unair). Sementara Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan, meski tidak kuliah di Surabaya, dia sering tampil di panggung open air Unair.
Suatu siang, saya menyaksikan acara "Musik Lorong" di Unair. Kegiatannya digelar di lorong kampus Fakultas Hukum Unair. Acara itu sebagai ajang apresiasi musik sekaligus unjuk kemampuan mahasiswa Unair dan mahasiswa lain di Surabaya. Saya sempat berbincang dengan Andra Ramadhan. Sebelum tampil, dia berbaur bersama penonton. Â Bahkan sempat makan krupuk upil bersama saya dan kawan lainnya.
Nama Dewa 19 dan Padi waktu itu mulai dipopulerkan. Namun belum banyak yang mengenal. Masih terbatas di kampus-kampus. Bahkan masih lebih dikenal Jangan Asem, grup band indie yang membawakan lagu-lagu kocak.
Dalam rentang masa, Dewa 19 muncul sebagai grup band yang menggebrak dunia musik major label. Album pertamanya yang dirilis tahun 1992, sukses merebut hati pecinta musik di Tanah Air. Single pertama dari album ini, Kangen sukses menjadi all time-hits.