Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Perempuan Single Parent dan Scarf Sutra yang "Terbang" ke Eropa

8 September 2020   16:38 Diperbarui: 8 September 2020   17:01 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Sebelum menjadi pebsnis, Wulan Setyasih bekerja sebagai penjaga toko di sebuah koperasi. Gajinya tak seberapa. Lantaran tuntutan kebutuhan hidup yang meningkat, dia berpikir untuk menambah penghasilan. Apalagi dia seorang single parent yang menghidupi dua anak perempuan.

Tahun 1998, Wulan lalu membuat produk-produk handicraft. Membat gelang, kalung, dan manik-manik. Belajarnya otodidak. Produk-produknya itu dijual ke teman-teman dekatnya.

Bisnis yang dilakoni Wulan berjalan landai-landai saja. Kalau pun ada peningkatan tidak kelewat signifikan. Pendapatannya bisa dikatakan masih jauh dari cukup. Apalagi untuk mewujudkan cita-citanya yang ingin menyekolahkan dua anaknya hingga lulus perguruan tinggi.

Tahun 2010, Wulan bergabung dengan Pahlawan Ekonomi Surabaya. Di sana Wulan mengikuti berbagai macam pelatihan. Bakat Wulan pun makin terasah. Di sela pelatihan, Wulan melukis. Dia menggambar apa saja yang ada di pikirannya. Aktivitas melukis Wuan itu ternyata menarik perhatian mentor-mentornya. Hngga kemudian mereka menyarankan Wulan tidak lagi membuat kerajinan manik-manik, tetapi berbau lukisan. Karena dunia kerajinan manik-manik pemainnya sudah banyak.

Dengan ketekunannya belajar, Wulan mempunyai ide untuk membuat lukisan di baju muslimah, kerudung, dan tas. Hasilnya pun mulai terlihat. Beberapa produk dibuat. Bermodal cat acrylic berbagai warna, kuas, dan triplek, serta kaca. Setelah dipromosikan ada saja yang membeli. Bila ada pesanan semua lorong rumah penuh. Hingga semua berantakan rumah.

Sehari-hari, Wulan dibantu kedua anaknya dan dua orang asistennya, menyelesaikan puluhan lukisan kerudung lukis pesanan di sebuah ruang di rumahnya berukuran 1,5 x 2 meter. Ketika bisnisnya berjalan, Wulan akhirnya resign dari pekerjaan sebagai penjaga toko.

Karya-karya Wulan mendapat apresiasi. Di antaranya, Pahlawan Ekonomi Award 2012 Kategori Creative Industry, Perhargaan Karya Cipta Adi Nugraha dari Disperindag Surabaya dan Disperindag Jatim.

Untuk menambah varian produk, Wulan kemudian membuat souvenir khas Surabaya. Di antaranya gantungan kunci yang bermodel udeng atau blangkon hingga bergambar Suro dan Boyo.

Wulan yakin, dengan produk baru membuat customer-nya tidak jenuh. Kepada orang-orang yang membantunya Wulan selalu tanamkan lebih bagus kerja sendiri dibanding ikut orang. Minimal mengikuti jejak dia: berwiraswasta.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun