Kegairahan pasar petani sangat ditentukan kepentingan dan keuntungan yang akan diperoleh petani. Selama ini, petani lebih memilih menjual barangnya ke tengkulak karena tak ingin terbebani biaya kalau harus berjualan di pasar induk. Sederhananya, petani ingin mendapatkan pendapatan besar dan mengurangi biaya pengeluaran.
Oleh sebab itu, perlu terobosan kreatif dengan menggandeng pihak yang memiliki logistik dan perdagangan berskala nasional/internasional yang berkompeten. Keberadaan logistik dan perdagangan tersebut akan merangsang petani, pedagang, dan pembeli datang ke pasar petani.
Model yang ditawarkan, pihak logistik memberi kartu diskon bagi petani yang mau menjual barangnya di pasar petani. Para petani yang memiliki kartu tersebut bisa mendapatkan barang-barang segar dengan kemasan khusus dan grocery food yang dijual pihak di logistik.
Dengan begitu, petani akan mendapat keuntungan lebih, dimana mereka bisa menjual barangnya di pasar petani, pulangnya bisa membawa barang-barang segar dari pihak logistik yang dijual lebih murah dari harga di pasaran.
Adanya pihak logistik dan perdagangan ini juga bisa jadi jembatan bagi petani. Selama ini, para petani makin terpinggirkan dan tidak punya akses dalam perdagangan. Mereka tak berdaya dengan harga barangnya yang bisa seenaknya dimainkan tengkulak. (agus wahyudi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H