Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Mengenang Desember

10 Maret 2020   18:43 Diperbarui: 12 Maret 2020   16:32 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AKA Band. tirto.id/Sabit

Pagi merambat datang. Matahari menyapa. Hangat. Panggung mulai bersih setelah semua crew menepi. "Sarapan sebentar lagi datang. Silakan yang mau istirahat. Setengah delapan kita siap."

Binar mata Bobby menyala. Konser yang bertepatan Hari Musik Nasional kali ini menghadirkan Ucok Harahap. Penyanyi idolanya. Awalnya, dia dan kawan komunitasnya ingin menghadirkan AKA. Namun menyatukan personelnya susah. Soenata Tanjung dan Arthur Kaunang lebih aktif berkegiatan di gereja. Syech Abidin terlilit masalah kesehatan. Ucok yang digadang-gadang juga sulit dilacak keberadaannya. Ucok berhasil ditemui di Gunung Kawi setelah mendapat informasi dari kawan lamanya.

Momen yang ditunggu tiba. Ucok tampil bareng beberapa musisi Surabaya. Ucok menggebrak dengan mengalunkan Crazy Joe. Penonton merangsek mendekati panggung. Berjingkrak-jingkrak. Ucok membakar atmosfer konser juga gerakan atraktif di atas panggung.

Bulir-bulir keringat menetas di wajah Ucok. Kausnya juga basah. Napasnya tak beraturan. Ucok berusaha membuat jeda. Dia lalu memainkan intro lagu dari keyboard. Lagu yang karib di telinga penonton. Lalu, mengalunlah Changes milik Black Sabbath.

 I feel unhappy/I feel so sad/I lost the best friend
That I ever had/She was my woman/I loved her so
But it's too late now/I've let her go
I'm going through changes/I'm going through changes...

Ucok terharu. Dia tak menyangka banyak orang ikut bernyanyi bersama saat dirinya memungkasi penampilan dengan lagu yang melejitkan namanya itu.

Semuanya ini menimpamu karna aku/
Badai Bulan Desember/
Desember...

Penonton bergerombol di dekat pintu barikade. Berebut bersalaman dan berfoto bareng sang legenda. Ucok memeluk erat Bobby. Sesaat setelah menuruni tangga panggung. Bobby menyambut hangat. Dia tak pedulikan kausnya ikut basah akibat dekapan erat Ucok. Lewat bantuan beberapa personel marinir, mereka membelah kerumunan orang.

"Aku bangga. Banyak yang masih hapal lagu yang aku nyanyikan. Anak-anak muda juga."

"Abang luar biasa."

Tangan kanan Bobby memeluk Ucok. Sementara tangan kirinya menyorong, memberi aba-aba meminta jalan. Mereka terus berjalan hingga tiba di tenda artis, tepat di sebelah selatan dekat pintu masuk. Ucok meneguk air mineral beberapa kali, sebelum akhirnya minta diantar balik ke hotel tempat ia menginap.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun