Lahir di Malang, tumbuh besar hingga menjadi star di Jakarta. Begitulah Dennis Adhiswara. Aktor yang sukses membintangi film Ada Apa dengan Cinta. Film besutan Mira Lesmana dan Riri Reza. Yang booming  pada tahun 2002.
Saya kenal Dennis pada November 2015. Saat saya ikut rombongan Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, red) berkunjung di Kantor Kibar milik Yansen Kamto. Tempatnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Orang terakhir yang saya sebut ini acap mendapat julukan Bapak Startup Indonesia. Dennis juga hadir di sana.
Dennis saat itu punya Layaria, startup video online. Punya ratusan creator partner dan ratusan associate yang tersebar di seluruh Indonesia. Belakangan, Layaria telah dibeli investor dari Malaysia. Dennis kemudian membuat startup baru. Namanya Rombak Media.
Sementara, Kibar telah berganti nama menjadi Digitaraya yang concern membantu startup di Indonesia . Yang mutakhir Digitaraya bekerja sama dengan Google dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Â
Pertemuan di kantor Kibar tersebut berlangsung mulai pukul 11.30 WIB . Ini setelah Bu Risma menyelesaikan 'road show'. Selama dua hari di Jakarta, Bu Risma memenuhi agenda talk show di beberapa stasiun televisi nasional. Juga bertemu dengan beberapa koleganya.
Jadwal kegiatan wali kota perempuan pertama di Surabaya di Jakarta memang sangat padat. Berangkat pukul 05.30 pagi. Kelar acara dinihari. Istirahat di hotel sekitar 3 jam. Bu Risma sengaja berangkat pagi-pagi karena takut terjebak kemacetan.
Di kantor Kibar, kami berdiskusi serius tapi santai. Semua yang hadiri duduk di lantai beralas karpet. Tak terkecuali Bu Risma, Yansen, dan Dennis. Yang lain juga ada yang selonjoran juga. Ada juga yang memanfaatkan bantal untuk bersandar. Lantaran pesertanya banyak, Yansen sampai memerintahkan menambah karpet.
Dennis dan Yansen paling aktif memberi masukan. Sesekali mereka juga melempar joke-joke segar yang membuat Bu Risma tersenyum riang. Suasana sangat cair. Topik yang dibicarakan banyak hal. Dari upaya mem-branding kota, pemberdayaan usaha kecil mikro (UKM), sampai membangun ekosistem digital di Kota Pahlawan.
Bu Risma sangat menikmati pertemuan itu. Bersama anak-anak muda kreatif. Pertemuan baru kelar hampir jam 3 pagi. Meski lelah, kami sangat gembira. Karena berada di frekuensi yang sama. Ingin mewujudkan mimpi-mimpi besar. Melahirkan startup-startup andal. Yang memberi kontribusi besar kepada masyarakat.