Mohon tunggu...
Agustus Sani Nugroho
Agustus Sani Nugroho Mohon Tunggu... Advokat, Pengusaha -

Lawyer, Pengusaha, Penulis, Pemerhati masalah sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rakyat Cerdas = Kekuatan Bangsa

5 Desember 2015   13:34 Diperbarui: 5 Desember 2015   19:19 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu kita, rakyat, tidak dapat mengabaikan begitu saja pembicaraan-pembicaraan yang menurut Kejaksaan Agung masuk dalam kriteria "Permufakataan Jahat" dalam konstruksi tindak pidana korupsi karena ini dilakukan oleh seseorang yang memegang jabatan tertinggi pada sebuah Lembaga Tinggi Negara. Apalagi, ada kata2 "Presiden bisa jatuh jika sampai menolak perpanjangan". Salah2 ini malah sudah mendekati sebuah "Pemufakatan Makar".

Dimana kira-kita kasus Papa Minta Saham ini akan berakhir ? Walau masih berharap kasus ini adalah sebuah kesempatan emas untuk terus mendorong program "Bersih2" di negeri ini, saya tetap membatasi harapan saya melihat kompleksnya realitas masalah korupsi yang sudah sistemik di negeri ini.

Berbagai kasus atau skandal yang terjadi di negeri ini sesungguhnya dapat dijadikan bahan untuk mencerdaskan bangsa juga. Selain akan dapat membuka semua tokoh-tokoh yang turut sebagai pemain utama dalam sintron itu, juga dapat membuka kedok para tokoh yang hinggar binggar membela kepentingan entah apa (yang pasti bukan kepentingan membersihkan negara ini dari praktek2 koruptif penyelenggaran negara) seperti yang dilakukan oleh FZ dan FH. So, mari tetap kita kawal dan lihat dimana sinetron Papa Minta Saham ini nantinya akan berakhir.

Kita butuh pemimpin-pemimpin yang sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat banyak di negeri ini. Kita butuh pemimpin yang dapat terus mendorong pembersihan praktek2 korupsi yang sudah mengakar di negeri ini. Kita butuh penguatan institusi KPK (bukan pelemahannya sebagaimana terus didorong dan diupayakan oleh DPR). Kita juga butuh mendorong pembersihan dan penguatan institusi Kepolisian dan Kejaksaan serta Kehakiman (MA dan para Hakim) untuk menjaga proses pembangunan di negeri ini sesuai dengan cita-cita kemerdekaan kita.

Dan, kembali, pada ujungnya saya tetap berharap adanya proses yang terus menerus untuk mencerdaskan bangsa ini agar kita dapat terus bergerak maju setahap demi setahap, tanpa mengorbankan rakyat dan bangsa ini; agar kita dapat mendewasakan rakyat sehingga bisa membedakan antara apa yang dicita-citakan atau diharapkan dan harus terus diperjuangkan dengan realitas yang kita hadapi saat ini; dan agar rakyat dapat tetap bersatu, tak terpecah belah, menjadi kekuatan inti bangsa ini.

Berharap terkuaknya satu kasus demi kasus akan semakin mencerdaskan bangsa ini untuk dapat memilah-milah mana tokoh dan partai yang memang mendukung pemberantasan korupsi yang menggerogoti dan menghambat pembangunan dan kemajuan bangsa ini dan tokoh2 dan partai2 mana yang sesungguhnya mendukung dan melindungi para koruptor. Semoga rakyat yg cerdas akan lebih selektif dalam memilih wakil-wakilnya di parlemen dan para pemimpin daerah dan negeri ini dikemudian hari, demi indonesia yang lebih baik.

Salam Indonesia raya.

*Sumber rekaman pembiaraan Papa Minta Saham ini ambil dari sini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun