Dengan koposisi partai-partai pendukung koalisinya serta tokoh-tokoh didalam koalisinya, saya kok melihat langkah-langkah Prabowo seperti langkah-langkah panik, dan tidak strategis serta tidak lagi mempertimbangkan bagaimana reaksi publik terhadap tokoh-tokoh dalam Koalisinya itu. Issue Agama tentu punya pengaruh dalam menentukan pilihan, namun tidak berarti itu akan menjadi paling menentukan. Jika demikian logikanya, sudah tentu partai yang akan paling banyak suaranya dalam Pemilu adalah PPP, PKB, PKS, atau PBB. Kenapa kok malah PDIP, Golkar dan Gerindra yang malah banyak dapat mengeruk suara rakyat ? Belum lagi begitu keras friksi2 diantara partai-partai berbasis agama (Islam) yang saat ini dikumpulkannya itu sendiri. Jika tidak, tentu mereka akan dapat bersatu dan jika mereka dapat bersatu, bukankah sesungguhnya mereka sendiri (tanpa Gerindra dan Golkar) sudah dapat memperoleh: 31.49% suara ? Saya memprediksikan jika nanti anda menang Prabowo (walau saya meragukannya), bersiaplah untuk menghadapi Kabinet Prahara yang akan jauh dari solid dan anda akan sibuk terus menerus mengurusi urusan pembagian kekuasaan diantara koalisi anda ketimbang mengurus rakyat dan negara ini.
Negeri ini adalah Bhineka Tunggal Eka dan berdasarkan Pancasila. Negeri ini butuh pemimpin yang siap untuk bekerja untuk SELURUH (bukan hanya sekelompok) rakyat Indonesia.
Catatan ASN untuk Amien Rais:
Karena selama ini anda selalu bicara di forum publik, saya juga mengkritik anda secara terbuka. Mohon maaf, saya sudah lama kehilangan respek saya pada anda. Saya tidak rela agama saya, Islam, disalahgunakan untuk pencapaian kepentingan-pentingan politik dengan cara-cara yang merendahkan agama itu sendiri, karena tokoh-tokoh seperti anda.
Selamat memilih (nanti saat Pilpres).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI