Berkaitan dengan pola-pola Amien yang cenderung mengkotak-kotakkan umat Islam dan menggunakan issue-issue agama (yang sering tidak relevan dan dipaksakan) untuk kepentingan pencapaian tujuan politiknya, sepertinya ini pun akan menimbulkan gesekan yang cukup nyata dengan pendekatan NU dan Kaum Nahdliyin yang merupakan organisasi massa Islam terbesar di negeri ini. Mana Mahfud MD (yang  setelah galau dan kesulitan memilih, akhirnya bergabung ke Koalisi Prabowo) adalah salah satu tokoh NU dan berusaha menarik simpati warga NU untuk mendukung Prabowo. NU justru dikenal dengan keterbukaan pandangan dan wawasannya melihat Islam yang dapat mengayomi seluruh rakyat (yang tidak seluruhnya beragama Islam). Lihatlah reaksi pada Nahdlyin begitu Amin mengeluarkan pernyataannya itu, antara lain:
Gus Sholah Kritik Amien Rais Soal Perang Badar
Amien Rais: PKS adalah Partai Muntaber
Sumber: Amien Rais: PKS adalah Partai Muntaber
Amien Rais: Sikap PKS Aneh bin Ajaib
Sumber: Amien Rais: Sikap PKS Aneh bin Ajaib
Catatan ASN:
Walau tidak terjadi saat Pilpres sekarang dimana Amien bukan hanya sering menyerang Capres lawan, dalam banyak titik lain, orang yang satu ini getol juga menyerang Partai-partai lain (yang sekarang berkoalisi di Kubu Prabowo). Dalam satu kesempatan bahkan Amien menganjurkan agar SBY mengeluarkan PKS dari Kabinet (Koalisi). Sebuah pertanyaan besar: Bakalan seperti apa Koalisi Prabowo nanti jika memenangkan Pemilu, dengan adanya orang seperti ini di dalamnya ?
Mungkin ada baiknya mendengar apa yang dikatakan Sultan Hamengku Buwono X,  melihat cara Amien yang getol menyerang Jokowi secara membabi buta demi mencapai tujuan politiknya semata. "Kritik Pak AR terhadap Jokowi bisa berpotensi berbalik menjadi bumerang,". Menurut Sultan, kemampuan publik mengakses data rekam jejak tokoh secara mudah membuat strategi pemasaran politik sulit memikat banyak orang apabila isinya manipulatif. Strategi pemasaran politik di media baru bisa memikat publik ketika isinya menampilkan tokoh yang memiliki program, kinerja, hingga sikap yang tidak cacat. "Tapi, sekarang juga era learning, publik mudah sekali mempelajari rekam jejak tokoh".
Catatan ASN:
Tentu di era yang sangat informatif seperti sekarang ini, kita semua, rakyat Indonesia, dapat dengan mudah melihat rekam jejak tokoh-tokoh Capres dan Cawapres yang sekarang bersaing untuk memimpin negeri ini. Ada banyak sumber2 netral yang masing-masing kita baca sendiri dan kemudian menilai sendiri. Salah satu sumber, bisa juga dilihat disini.