Penduduk Madyan Dibinasakan dengan Awan Hitam Mengandung Api, Gempa dan Suara Menggelegar
Penduduk Madyan adalah orang-orang kafir yang senang merampok, meneror siapa pun yang melintas, dan menyembah Aikah (sebuah pohon di dalam hutan dengan semak-semak rindang di sekitarnya). Mereka amat curang dalam bermuamalat, mengurangi takaran dan timbangan, meminta lebih namun mengurangi saat memberi. Allah kemudian mengutus Nabi Syu'aib dari kalangan mereka sendiri.
Di antara dakwah Nabi Syu'aib, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya, telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Rabbmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman. Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya."
Tidak lupa Nabi Syu'aib mengingatkan mereka akan nikmat dan azab kaum terdahulu yang mengingkari nikmat Allah. Nabi Syu'aib berkata, "Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan."
Penduduk Madyan dibinasakan oleh Allah dengan tiga azab sekaligus. Pertama, awan hitam dari langit pada hari yang amat gelap, yang di antaranya mengandung kobaran api. Kedua, bumi yang berguncang (gempa), dan ketiga, suara yang menggelegar.
Para mufassir menyebutkan, kaum Syu'aib tertimpa panas hebat, Allah menahan angin tidak berhembus selama tujuh hari. Air ataupun naungan sama sekali tidak berguna bagi mereka, tidak pula memasuki terowongan-terowongan, hingga akhirnya mereka lari meninggalkan tempat menuju dataran luas, lalu mereka dinaungi awan hitam, mereka pun berkumpul di sana untuk bernaung. Saat semuanya sudah berkumpul, Allah mengirim kobaran api bersamaan dengan awan hitam itu. Bumi mengguncang mereka dengan hebat, suara menggelegar kemudian datang dari langit hingga mencabut nyawa mereka, dan tubuh mereka bergelimpangan.
Dijelaskan Ibnu Katsir bahwa Allah mengguncang penduduk Madyan karena sebelumnya mereka telah mengguncang Nabi Syu'aib dan pengikutnya dengan berbagai macam ancaman, seperti akan mengusir mereka, atau mereka harus kembali kepada agama mereka. Adapun azab berupa suara menggelegar adalah balasan terhadap perkataan buruk mereka terhadap Nabi Syu'aib, misalnya ketika mereka menghina dan mengolok-olok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI