Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Kaum Terdahulu yang Dibinasakan dengan Bencana Alam

21 Januari 2025   12:34 Diperbarui: 21 Januari 2025   12:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bencana tsunami (Sumber: Republika)

Kaum 'Ad bukan hanya menolak dakwah Nabi Hud, tetapi juga telah menuduh Nabi Hud gila disebabkan perbuatan tuhan-tuhan mereka. Dikisahkan pula bahwa kaum 'Ad ini mengingkari kebangkitan, mengingkari tubuh manusia bisa berdiri kembali setelah menjadi tanah dan tulang belulang.

Sehubungan dengan keyakinan mereka bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian, maka kaum 'Ad membangun istana-istana megah dan benteng-benteng. Padahal mereka tidak tinggal di dalamnya. Mereka justru memilih tinggal di perkemahan-perkemahan. Karena itulah, Nabi Hud menasihati mengapa mereka mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati, dan mereka membuat benteng-benteng dengan harapan mereka hidup kekal. 

Selain nasihat, Nabi Hud juga mengingatkan mereka tentang anugerah dari Allah. Juga ancaman jika mereka mengingkarinya. Kaum 'Ad bukannya sadar dengan nasihat dan peringatan dari Nabi Hud, mereka justru menantangnya untuk membuktikan ancamannya kepada mereka, jika ia memang benar.

Seperti halnya Nabi Nuh, Nabi Hud juga mengadukan perihal perbuatan kaumnya kepada Allah. Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan mereka dijadikan seperti sampah yang dibawa banjir. Maka binasalah bagi mereka karena kezalimannya.

Selain suara yang mengguntur, mereka juga dibinasakan dengan awan yang menuju ke lembah-lembah. Awan yang membinasakan kaum 'Ad muncul dari sebuah lembah bernama lembah Mughits. Melihat awan berisi azab ini tiba, kaum 'Ad bergembira, mereka berkata, 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.' Padahal itulah azab yang mereka minta agar disegerakan datangnya. 

Angin mengandung api kemudian menimpa mereka selama tujuh malam delapan hari tanpa henti, hingga membinasakan seluruh kaum 'Ad tanpa menyisakan seorang pun.

Nabi Hud---berdasarkan riwayat yang disampaikan kepada Ibnu Katsir---mengasingkan diri bersama orang-orang mukmin di sebuah kandang tertutup, mereka tidak tertimpa siksa yang menimpa kaum 'Ad. Kulit mereka justru tenang dan jiwa mereka merasa nikmat. Saat itu sekawanan kambing melintas di atas kaum 'Ad di antara langit dan bumi, kawanan kambing itu melempari mereka dengan bebatuan," dan seterusnya hingga akhir kisah.

Kaum Tsamud Dibinasakan dengan Gempa Bumi

Kisah kaum Tsamud juga banyak tertulis dalam Al-Qur'an. Mereka ditimpa azab juga karena kedurhakaan. Dikisahkan bahwa Nabi Shalih mendakwahi kaumnya agar hanya menyembah Allah. Sebagai bukti akan kenabian Shalih, maka didatangkan unta betina. Lalu melalui lisan Nabi-Nya Allah mengingatkan agar kaum Tsamud membiarkan unta tersebut makan di bumi-Nya dan tidak menyakitinya. Tidak lupa Nabi Shalih mengingatkan jika mereka menyakiti unta tersebut, mereka akan ditimpa siksaan yang pedih dari Allah.

Kemudian sebagaimana dakwah Nabi Hud kepada kaum 'Ad, Nabi Shalih juga mengingatkan kaumnya akan kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah anugerahkan kepada mereka. Misalnya mereka dapat mendirikan istana-istana di tempat yang datar dan memahat bukit-bukit menjadi rumah-rumah.

Melihat pengikut Nabi Shalih dari kaum yang lemah, maka pemuka-pemuka dari kaum Tsamud dengan penuh kesombongan berkata kepada pengikut Nabi Shalih, "Sesungguhnya, kami mengingkari apa yang kamu percayai." Tidak sampai di situ, mereka menangkap unta Nabi Shalih dan menyembelihnya. Setelah itu mereka menantang Nabi Shalih dengan ucapan, "Wahai Shalih! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau salah seorang rasul.' Tantangan yang sama yang pernah disampaikan kaum 'Ad kepada Nabi Hud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun