Kisah pemuda Ashabul Kahfi sangat populer terutama di kalangan Muslimin. Hal ini disebabkan karena kisah mereka diabadikan dalam Al-Quran (surah Al-Kahfi). Kisah Ashabul Kahfi juga banyak menyita perhatian kalangan di luar Islam termasuk penganut Nasrani dan para orientalis Barat.
Kisah Ashabul Kahfi bahkan sudah diangkat dalam film "Men of Anjalus" atau "Pemuda Angelos" yang diproduksi di Iran. Nama Anjalus atau Angelos diambil dari nama bukit yang menjadi tempat gua Ashabul Kahfi. Film serial televisi untuk studio IRIB TV dan tayang pada tahun 1997 ini disutradarai oleh Farajullah Salahshur. Saat Sayid Muhammad Khatami, (mantan Presiden Iran) berkunjung ke Vatikan pada tahun 1998, film ini dihadiahkan kepada Paus John Paul II, pemimpin agama Katolik dunia.
Meski demikian, kisah ini masih diliputi misteri. Mulai dari jumlah pasti pemuda Ashabul Kahfi dan letak gua tempat persembunyian mereka. Sejarawan hanya menyepakati bahwa mereka melarikan diri dari kekejaman penguasa Romawi.Â
Penguasa saat itu memaksa mereka meninggalkan keyakinan tentang keesaan Tuhan (Monotheisme) dan kembali pada agama Romawi Kuno yang menyembah banyak dewa (Politheisme). Di antara dewa yang disembah adalah Jupiter dan Apollo (putra Jupiter).
Romawi adalah salah satu peradaban besar dunia sebagaimana peradaban Yunani, Mesir, India, China dan Mesopotamia. Jejak-jejak kebesaran pelanjut peradaban Yunani ini masih dapat disaksikan seperti bekas gedung pertunjukan Amphiteater dan Colosseum. Romawi juga terkenal dengan disiplin dan kekuatan militer yang sangat disegani. Itulah sebabnya di antara perang terberat dalam sejarah Islam adalah Perang Yarmuk melawan tentara Romawi.
Romawi juga tidak kecil perannya dalam mengembangkan agama Nasrani menjadi seperti saat ini. Sumbangan terbesar Romawi bagi agama Nasrani adalah memasukkan kepengurusan gereja dalam struktur pemerintahan Romawi.
Persinggungan Kisah Ashabul Kahfi dengan Peradaban Romawi
Pemuda-pemuda Ashabul Kahfi awalnya tinggal di pesisir laut, tepatnya di kota Tharsus. Kota ini juga pernah dinamakan Aphesus. Mereka sebenarnya bukan dari kalangan rakyat biasa tetapi bagian dari kalangan bangsawan (Patricia). Itulah sebabnya sebagian besar mereka menduduki jabatan penting dalam pemerintahan Romawi Kuno.
Jika merujuk pada film Ashabul Kahfi "Men of Anjalus" enam orang di antara mereka merupakan penasihat di istana Philadelphia sebagai utusan dari Kaisar Romawi, Hadrianus (117-138) M. Seorang di antara mereka yang bernama Maxmilianus bahkan diangkat menjadi Penasihat Tinggi.Â
Menantu Gubernur Philadelphia ini juga menjadi sosok paling berpengaruh di kalangan pemuda Ashabul Kahfi. Gubernur Diqyanus menjadikannya menantu karena Maxmilianus adalah anak seorang Senator berpengaruh di Roma dan merupakan orang dekat Kaisar Hadrianus.