Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar ke Komunitas Adat Ammatoa-Kajang: Penjaga Hutan Terbaik di Dunia

28 September 2024   12:20 Diperbarui: 28 September 2024   12:59 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amanat Pasang ri Kajang

Pasang ri Kajang adalah pesan yang mendasari segala aspek kehidupan komunitas yang terkenal dengan baju hitam ini. Meski secara harfiah pasang berarti pesan tetapi secara luas mencakup makna pesan, amanah, fatwa, nasehat, tuntunan, atau peringatan. Apabila dilanggar akan menimbulkan hal-hal atau akibat-akibat yang tidak diinginkan. Pasang ri Kajang ini diwariskan secara lisan oleh nenek moyang mereka dari generasi ke generasi.

Yusuf Akib dalam buku Potret Manusia Kajang menjelaskan bahwa Pasang adalah kumpulan pesan-pesan, petuah-petuah, petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan bagaimana seseorang menempatkan diri terhadap makro dan mikro kosmos serta tata cara menjalin harmonisasi alam---manusia---Tuhan. Pasang merupakan sistem nilai yang menjadi pedoman tertinggi bagi komunitas dalam mana ia mengkonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan, baik yang berorientasi keduniaan maupun keakhiratan.

Lalu siapakah yang paling bertanggung jawab menjaga atau mewariskan Pasang ri Kajang? Sosok tersebut adalah pemimpin masyarakat adat komunitas yang juga disebut Ammatoa. Itulah sebabnya syarat utama dari pemimpin komunitas ini adalah orang yang paling paham dengan Pasang ri Kajang. Luar biasanya pasang ini diwariskan dari Ammatoa sebelumnya ke Ammatoa berikutnya secara lisan.

Isi Pasang ri Kajang tentang Menjaga Kelestarian Alam

Berdasarkan penelusuran penulis terhadap beberapa buku dan riset maupun diskusi langsung dengan Ammatoa tentang Pasang ri Kajang, ada beberapa isi pasang tentang bagaimana menjaga kelestarian alam terutama hutan.

Di antara pasang itu misalnya:

"Jagai linoa, lollong bonena, kammayya tompa langika, siagang rupataua,  siagang boronga (Peliharalah dunia beserta isinya, begitupula dengan langit, dengan manusia, dengan hutannya)."

"Talakkullei nisambei kajua, Iyato'minjo kaju timboa. Talakkullei nitambai nanikurangi borong karamaka, kasipalli tauwa a'lamung-lamung ri boronga, nasaba' se're hattu la rie' tau angngaui bate lamunna. (Tidak bisa diganti kayu, itu saja kayu yang tumbuh. Tidak bisa ditambah atau dikurangi hutan keramat itu. Orang dilarang menanam di dalam hutan, sebab suatu waktu akan ada orang yang mengakui bekas tanamannya."

Ketaatan komunitas adat Ammatoa terhadap Pasang juga didorong oleh keyakinan bahwa alam semesta diciptakan oleh Tuhan untuk segenap manusia, dan keyakinan akan adanya akibat atau marabahaya jika mereka melanggarnya. Hal ini tergambar dalam pasang:

"Napa'jari inni linoa lollong bonena lanipakkiguna risikonjo tummantangnga ri bahonna lino, Punna larroi linoa rikau, talapattajangngi sinampe' ammuko, nacallako dewata (Diciptakan ini bumi beserta isinya (untuk) dimanfaatkan oleh umat manusia. Jika alam marah kepadamu, tak menunggu besok (atau) lusa, Tuhan (akan) menghukummu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun