Bulan Rabiul Awal menjadi bulan yang sangat spesial bagi umat Islam, sebab manusia pilihan, Nabiullah Muhammad sallallaahu alaihi wasallam (saw) lahir pada bulan ini, bertepatan dengan tahun 571 Masehi. Maka sangatlah tepat jika pada bulan ini kita melakukan napak tilas kehidupan Nabi saw. Pada kesempatan ini kami memilihkan episode kehidupan beliau saw sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul berdasarkan kitab Al-Wafa buah karya Ibnul Jauzi.
KelahiranÂ
Beliau saw dilahirkan pada Hari Senin tanggal 10 bulan Rabiul Awal Tahun Gajah. Ada yang mengatakan pada malam kedua bulan itu. Ada pula yang mengatakan tanggal 12 malam bulan itu. Ibnu Abbas berkata "Ia dilahirkan pada Tahun Gajah." Kedatangan kehancuran pasukan gajah terjadi pada hari Ahad tanggal 12 malam bulan Muharam. Hari pertama bulan Muharam pada tahun itu jatuh pada hari Jumat. Ini terjadi setelah 42 tahun dari kekuasaan Kisra Anusyirwan. Ada yang mengatakan bahwa beliau dilahirkan di sebuah rumah yang dikenal dengan nama Dar Muhammad bin Yusuf Ats-Tsaqafi---saudara Al-Hajjaj.
Pembedahan Dada Ketika Beliau Masih Kecil
Dari Anas bin Malik, "Bahwa Rasulullah sallallaahu alaihi wasallam didatangi oleh malaikat Jibril. Waktu itu, beliau sedang bermain dengan anak-anak lainnya. Jibril membawa pergi Rasul kemudian membaringkannya. Lalu, Jibril membedah perut Nabi untuk mengeluarkan hatinya.Â
Setelah keluar, hati itu pun dibelahnya. Jibril mengeluarkan segumpal darah dari hati tersebut seraya berkata, "Ini adalah bagian setan yang ada pada dirimu." Ia mencuci hati beliau dengan air zam zam dalam sebuah mangkuk yang terbuat dari emas. Jibril memperbaiki hati itu dan meletakkannya kembali pada tempat semula.Â
Sedangkan teman-teman Nabi berlari menemui ibu susu beliau. Mereka berseru, "Muhammad dibunuh!" Kemudian, mereka semua menjemput Nabi. Waktu itu, beliau dalam keadaan pucat pasi." "Aku pernah melihat bekas jahitan pada dada Nabi sallallaahu 'alaihi wasallam," tambah Anas.
Meninggalnya Orang-orang Terkasih dan Amanat Raja Dzi Yazan dan Pendeta Buhaira
Ketika beliau berumur enam tahun, ibundanya meninggal dalam perjalanan pulang dari Madinah. Ibundanya meninggal di kota Abwa', dan dikuburkan di kota tersebut. Rasulullah kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Beliau dipelihara hingga berumur delapan tahun.
Pada masa beliau saw diasuh oleh kakeknya, sebuah delegasi pembesar Quraisy termasuk Abdul Muthalib menghadap ke Raja Ibnu Dzi Yazan di istana Ghamdan di kota Shan'a. Di antara pesan Raja ke Abdul Muthalib adalah agar ia menjaga cucunya. Melindunginya dari orang-orang Yahudi karena mereka adalah musuh baginya. Allah tidak akan memberikan suatu jalan pun kepada mereka untuk mencelakainya. Bahkan Raja berkata bahwa andaikan ia tahu kapan ajal akan datang, ia akan menjadikan Yatsrib sebagai daerah kekuasaannya, karena dari sinilah kelak dakwah Nabi akan dimulai. Dan penduduk kota itu adalah pendukung dakwahnya. Raja Ibnu Dzi Yazan kemudian menghadiahkan 10 budak laki-laki dan perempuan, 100 unta, perhiasan dari emas dan perak, serta 10 botol minyak Ambar ke masing-masing anggota delegasi. Sementara Abdul Muthalib mendapatkan 10 kali lipat dari itu.