Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Little John atau Yahya bin Umar: Misteri "The Stranger" Sahabat Robin Hood

19 September 2024   11:00 Diperbarui: 19 September 2024   11:03 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Robin Hood dan Little John saat bertarung di atas dahan pohon (Buku Robin Hood karya Stephen Colbourn)

Jika dalam buku William Darton dan Stephen Colbourn sosok orang asing yang membantu Robin Hood disebut Little John, lalu dari mana nama Yahya bin Umar? Penulis menemukan nama dan sosoknya yang juga bertubuh tinggi besar di film berjudul Robin Hood sebagaimana disinggung di awal tulisan. Di film ini, pertemuan Robin Hood dan Yahya bin Umar justru terjadi dalam latar Perang Salib.

Di film ini, Yahya bin Umar yang rela melebur dalam kehidupan Robin dengan nama John adalah sosok di balik ketegaran Robin pasca trauma Perang Salib. John pula yang menjadi motivator ulung Robin saat galau menerima kenyataan Marian menikah pasca dirinya dikabarkan tewas dalam perang, dan yang paling menentukan Johnlah sosok di balik keahlian memanah dan strategi brilian Robin menghadapi Sherif. John tidak hanya bertubuh kekar dan berfisik prima tetapi juga memiliki kecerdasan memanfaatkan peluang. Maka membicarakan kepahlawanan dan kesuksesan Robin menjalankan misinya, bekas musuh Robin di Perang Salib yakni Yahya bin Umar atau John juga harus mendapatkan tempat.

Simpati Yahya bin Umar terhadap Robin Hood bermula saat ia beserta putranya tertangkap oleh legiun tentara Salib. Saat putra Yahya akan dieksekusi, Robin berusaha menyelamatkannya dengan alasan tidak boleh membunuh tahanan yang tidak bersenjata. Meski Robin gagal menyelamatkan putranya, Yahya terlanjur bersimpati kepada Robin. Ia lalu menyelundup ke kapal yang berlayar membawa Robin kembali ke Inggris.

Singkatnya, keduanya lalu bersahabat dan bahu-membahu melawan kezaliman Sherif Nottingham. Caranya melakukan perampokan terhadap uang Sherif yang dikumpulkan dari pajak penduduk dengan alasan kepentingan perang suci. Robin dan Yahya dipertemukan oleh kepentingan yang sama yaitu menghentikan perang dan melawan usaha penggelapan pajak yang dilakukan oleh sang Sherif.

Yahya bin Umar yang meminta Robin memanggilnya dengan sapaan John bukan hanya menjadi pelatih Robin mengasah skill memanahnya, tetapi juga membantu aksi-aksi perampokan sang bangsawan Locksley. John juga yang menyelamatkan Robin saat tertangkap oleh tentara Sherif menjelang akhir cerita dalam film Robin Hood.

Kelompok "Penjahat" The Merry Men

The Merry Men adalah sebutan bagi kelompok pengikut Robin Hood dalam literatur dan cerita rakyat Inggris. Jika mengacu pada buku Stephen Colbourn. mereka awalnya disebut Group of Khnigts (Kelompok Para Ksatria) yang menjadikan Hutan Sherwood sebagai basis gerakan mereka. Meski disebut "penjahat" tetapi kelompok pimpinan Robin Hood ini dikenal sangat baik oleh penduduk.

Di Merry Men, Little John bisa dikatakan orang penting kedua bahkan ada yang menulisnya dengan pangkat setingkat Letnan Kepala. Tokoh penting lainnya dalam kelompok "penjahat" Robin Hood ini di antaranya adalah istrinya, Maid Marian dan sahabatnya Friar Tuck serta Will Scarlet. Jika mengacu pada film Robin Hood, maka tokoh yang terakhir ini pernah menjadi suami Marian saat Robin dikabarkan meninggal oleh Sherif. Scarlet pula yang diperlihatkan menggantikan Sherif Nottingham yang mati terbunuh di tangan John.

Mencari Persamaan dan Perbedaan

Dia akhir tulisan ini kami mencoba menemukan persamaan sosok Little John dalam buku William Darton dan Stephen Calbourn dengan film Robin Hood produksi Summit Entertainment.

Di buku Darton dan Calbourn, kami menemukan titik temu yakni kerja sama keduanya dituliskan dalam kedua buku tersebut dan mereka juga menjadikan hutan sebagai "markas" perjuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun