Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Slobodan Milosevic: Sarjana Hukum dan Presiden yang Dihukum karena Genosida Bosnia

12 Juli 2024   06:10 Diperbarui: 12 Juli 2024   12:04 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slobodan Milosevic/kibrispdr.org

Lima tahun menjabat Ketua Bank, saat berusia 42 tahun, Milosevic memutuskan kembali meniti karir politik. Milosevic yang memang sejak remaja telah dikader di Partai Komunis hanya butuh waktu setahun untuk menjadi Presiden Komite Kota Beograd dari Liga Komunis.

Bermanuver di Antara Dua Ideologi hingga Memimpin Partai Komunis

Saat menjabat Presiden dari Komite Kota Beograd, usia Milosevic sudah 43 tahun. Pengalaman organisasi dan lebih sepuluh tahun berkarir sebagai pemimpin perusahaan telah membentuk rasa percaya dirinya. Representasi komunis sejati diperlihatkannya saat menentang Nasionalisme dan menghalangi penerbitan sebuah buku yang ditulis oleh Slobodan Jovanovic. Ia tidak merasa canggung, meskipun Jovanovic adalah sejarawan Serbia yang terkemuka, yang juga adalah profesor hukum sekaligus politikus dari golongan nasionalis.

Pendirian Milosevic sebagai pembela sejati Komunisme semakin tampak ketika ia dengan lantang menyuarakan agar Marxisme tetap dipertahankan sebagai sebuah mata pelajaran sekolah. Ia juga secara terbuka mengecam para remaja di kota Beograd karena minimnya kehadiran mereka saat perayaan Hari Pemuda Komunis.

Menjelang pertengahan 1987, Milosevic telah menjelma menjadi satu tokoh berpengaruh yang patut diperhitungkan dalam kancah politik Serbia. Luar biasanya, ia sesekali tampil sebagai pengusung Nasionalis, dan di lain waktu tetap mengibarkan bendera Sosialisme dan Internasionalisme yang memang menjadi ciri ideologinya.

Meskipun demikian, mantan CEO di perusahaannya, yang memang lebih duluan berkarir di dunia politik, Ivan Stambolic masih selangkah lebih maju dari Milosevic. Stambolic bukan hanya terpilih menjadi pemimpin partai dari Serbia dari Liga Komunis tetapi pada paruh akhir 1987, ia melenggang ke kursi kepresidenan Serbia. Lalu lagi-lagi Stambolic mempromosikan Milosevic menjadi calon ketua partai yang baru menggantikan posisinya. Meski beberapa tokoh senior partai merasa khawatir, Milosevic berhasil menang tipis dalam kontestasi pemilihan ketua Partai Komunis Serbia.

Mengamankan Kursi Kepresidenan Serbia 

Pasca menduduki posisi ketua Partai Komunis Serbia, Milosevic sudah bersinggungan dengan persoalan menyangkut etnis Muslim Albania di Kosovo. Ia bahkan mengecam penggantinya di pucuk pimpinan Komite Beograd yang dianggapnya terlalu lunak terhadap kelompok radikal Albania. Bersama para pendukungnya, Milosevic berhasil membuat penggantinya itu tersingkir. Termasuk mentor politiknya, Stambolic yang juga mengundurkan diri dari kursi kepresidenan.

Seperti sudah diduga, Milosevic mengambil alih kursi kepresidenan Serbia dari mentor sekaligus promotor yang membantunya meniti karir, baik di perusahaan maupun di dunia politik. Milosevic menjadi Presiden Serbia sejak tahun 1989 saat usianya 58 tahun. Tahun 2000, Stambolic diculik dan mayatnya ditemukan tiga tahun kemudian. Meski Milosevic dituduh terlibat, tetapi nyatanya yang dinyatakan bersalah adalah sejumlah anggota polisi rahasia dan gang kriminal di Beograd.

Milosevic juga punya cara tersendiri menyingkirkan lawan-lawan politiknya di negara bagian atau provinsi di Yugoslavia. Demonstrasi-demonstrasi yang disponsorinya berhasil melengserkan pemimpin Vojvodina, Montenegro dan Kosovo. Milosevic juga berhasil memaksakan amandemen konstitusi untuk membatasi otonomi dua provinsi.

Ambisi Serbia Raya dan Awal Genosida

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun