Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Iran Tewas Kecelakaan: Sabotase Israel atau "Keterlibatan" Amerika?

23 Mei 2024   07:18 Diperbarui: 23 Mei 2024   07:18 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Raisi saat mengunjungi pangkalan angkatan laut Bandar Abbas, tampak belakang penampakan jenis helikopter (Kompas.com)

Terkait siapa "dalang" kecelakaan tersebut, terbaru, Rusia-Iran kompak menuduh AS "terlibat". Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Levrov pada Selasa, 25 Mei 2024 menyatakan bahwa sanksi AS membahayakan nyawa banyak orang. Ia juga mengutip pernyataan mantan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif yang menilai adanya andil AS memberikan sanksi sehingga terjadilah kecelakaan tersebut. Andil yang dimaksud karena AS memberikan sanksi memboikot suku cadang ke Iran. Itulah sebabnya Rusia dan Iran menuduh AS membahayakan nyawa banyak orang. 

Mengutip video Kompas.com (22/5/2024), helikopter yang ditumpangi oleh Presiden Iran terbang pertama kali pada tahun 1968, artinya helikopter dengan tipe Bell 212 seperti ini telah berusia lebih dari 50 tahun dan juga diperuntukkan bagi penerbangan sipil dan kursinya dapat disesuaikan menjadi 14 kursi. Helikopter tipe ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengangkutan cargo dengan total muatan hingga 2.000 kg. Dengan demikian, mudah dipahami "keterlibatan" AS yang dimaksud adalah sanksi boikot suku cadang sehingga pesawat-pesawat buatan AS yang terbang di Iran dibiarkan tanpa pemeliharaan memadai dalam hal ini penggantian atau peremajaan suku cadang. Jika aksi boikot ini dibiarkan ke masa-masa selanjutnya, maka tidak menutup kemungkinan masih akan terjadi lagi insiden-insiden berikutnya termasuk yang membahayakan masyarakat sipil.

Lalu bagaimana respon AS setelah tragedi jatuhnya helikopter Presiden Iran? Dilansir dari Tribunnews (22/5/2024), AS sangat khawatir jika Israel dan Washington dituduh terlibat dalam peristiwa tersebut meskipun hasil penyelidikan awal cuaca buruk menjadi penyebab kecelakaan. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan Washington tidak ambil bagian dalam kecelakaan tersebut.

Hasil Investigasi Awal

 Ada fakta terbaru seputar jatuhnya helikopter Presiden Iran setelah investigasi awal dilakukan. Dilansir dari Tribunnews (22/5/2024), ditemukan fakta bahwa helikopter yang dipergunakan oleh Presiden Iran beserta rombongan masih menggunakan teknologi usang, bahkan belum dilengkapi transponder. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Transportasi Turki, Abdulkadir Uraroglu berdasarkan investigasi awal. Menurutnya, tim investigasi tidak menemukan signal dari transponder yang dipakai untuk menyiarkan informasi tentang ketinggian dan lokasi. Hal ini menguatkan dugaan, helikopter tidak memiliki transponder atau sengaja dimatikan. Tim investigasi juga mencurigai helikopter Bell 212 tidak melakukan pemeriksaan cuaca sebelum pilot dan kopilot memutuskan tetap terbang. Sejumlah pengamat juga mencurigai helikopter memang sudah usang karena suku cadang tidak memadai sejak Iran terkena sanksi AS.

Sebuah Kesimpulan

Dengan demikian, kemungkinan sabotase oleh Israel itu ada apalagi jika dihubungkan dengan fakta bahwa helikopter terbang di atas wilayah yang berbatasan dengan Azerbaijan, sekutu Israel, tetapi alibi Israel bahwa bukan Presiden Raisi yang bertanggung jawab terhadap kampanye anti Israel di Iran melainkan Ayatollah khamenei, dapat dipertimbangkan. Artinya Israel melihat bahwa sosok Raisi bukanlah tokoh di balik banyak keputusan anti Israel di Iran. Mereka justru merasa khawatir jika presiden penggantinya Raisi kelak justru tokoh yang membenci Israel.

Bagaimana dengan kesimpulan cuaca buruk sebagai penyebab kecelakaan? Hal ini memungkinkan ditambah dengan fakta usia pesawat yang sudah tua dan ketiadaan atau matinya transponder. Maka kesimpulan "keterlibatan" AS dalam insiden ini yang dimaksudkan adalah pembiaran pesawat dalam kondisi minim peremajaan atau pemeliharaan disebabkan sanksi boikot suku cadang produk Amerika ke Iran. Meski demikian, kita masih harus bersabar menunggu hasil investigasi selanjutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun