Kematian sepasang kekasih, Vina Dewi (Vina) dan Muhammad Rizki (Eki) yang berdomisili di Cirebon kembali menyita perhatian. Peristiwa tragis yang terjadi pada 27 Agustus 2016 itu awalnya dilaporkan sebagai kecelakaan lalu lintas. Tetapi dalam perkembangan kasusnya, hasil penyelidikan polisi mengungkapnya sebagai kasus pembunuhan serta pemerkosaan. Kini kasus ini kembali menggemparkan pasca viralnya suara arwah Vina yang diduga merasuki tubuh sahabatnya. Rekaman suara itu, penulis dapatkan di chanel berita Viva.co.id dengan informasi bahwa rekaman itu berasal dari akun Tiktok @adityaseptyaan.
Vina menjelaskan tangannya patah dipukul balok besar. Kepalanya dibenturkan ke motor lalu ke aspal. Saat Eki hendak menolong, ia juga menjadi korban kekejian para pelaku. Eki bahkan dipaksa menyaksikan Vina diperkosa para pelaku. Setelah itu, kaki Vina dilindas pakai motor. Vina menambahkan bahwa salah satu pelaku sekaligus teman Eki yakni Egi suka pada Vina, tetapi ia meludahi mukanya. Egi menjadi dendam, setelah Vina meludahi dirinya.
Vina menjelaskan bahwa belum semua pelaku ditangkap. Ia juga menginginkan agar semua pelaku dihukum mati. Vina juga menyebutkan bahwa otak utama penganiayaan dan pembunuhan terhadap dirinya adalah Egi yang kabur ke Jakarta. Ia juga menyangka kalau Egi seorang anak polisi.
Rekaman suara inilah yang membuat saya mencari film "Vina Sebelum 7 Hari" yang sudah pernah diputar di bioskop. Awalnya, saya kesulitan mendapatkannya karena beberapa chanel yotutube yang menuliskan judul yang sama, tetapi kontennya bukan film sebagaimana yang pernah diputar di bioskop. Setelah menonton filmnya hingga tuntas, penulis mencoba membuat refleksinya.
Di awal-awal film kita diperlihatkan dengan sosok Vina dan Linda di sebuah salon milik tante Linda. Vina meminta rambutnya disambung setelah ia dibully oleh Tika dan teman-temannya dengan cara rambutnya ditempel permen karet. Akibatnya rambut yang ditempeli permen karet itu harus digunting lalu disambung dengan rambut lain. Tika adalah cewek Egi yang cemburu melihat Egi yang juga suka pada Vina. Bahkan Vina sempat menerima pemberian es krim dari Egi dan karena inilah Linda menegurnya.
Film juga memperlihatkan perlakuan Egi terhadap Vina yang sudah mengarah pada pelecehan, akibatnya Vina meludahi muka Egi. Suatu malam, saat Vina yang dibonceng oleh Eki tiba di Taman Sumber untuk menyerahkan sebuah paket pada teman Eki, mereka dikejar oleh Egi dan teman-teman geng motornya. Vina dan Eki dipukul dengan balok dari belakang. Keduanya terjatuh dan terjadilah penganiayaan disertai pemerkosaan sebagaimana diterangkan oleh suara yang ditengarai arwah Vina yang merasuki sahabatnya Linda.
Vina merasuki Linda karena kecewa sahabatnya itu tidak hadir saat pemakamannya, tetapi tante Linda justru menjelaskan bahwa arwah Vina sebelum tujuh hari masih hadir di sekitar mereka dan akan meminta menuntaskan beberapa hal yang belum tuntas. Misalnya akan meminta agar, behel giginya dicabut dan sambungan rambutnya dibuka. Termasuk kemudian Vina menerangkan bagaimana penganiayaan dan pembunuhan terhadap dirinya terjadi sambil menyebutkan pelaku-pelakunya.
Cinta, Bully dan Dendam
Jika berdasarkan alur film, maka kesimpulan cinta segitiga terlalu dini untuk dikemukakan, sebab antara korban Vina dan pelaku Egi tidak ada hubungan asmara. Meski Egi pernah menyukai Vina tetapi Vina tidak pernah meresponnya. Mungkin saat Vina menerima es krimnya itulah yang dijadikan momen oleh Egi bahwa, Vina memberinya harapan.
Lalu mengapa disebut bully? Di film juga diperlihatkan salah satu momen saat Vina "curhat" pada neneknya tentang dirinya yang dibully. Saat itu neneknya meminta Vina untuk membalas, bahkan sekalipun jika pelakunya laki-laki. Vina lalu meminta pada neneknya agar tenang karena dirinya sudah membalasnya.