Jangan Anda Habiskan Hari-hari Shaum Anda dengan Tidur
Tidak sepatutnya menjadikan seluruh waktu siang untuk tidur, dan seluruh waktu malam untuk hal sia-sia, dan perbuatan tiada guna. Karena ada sebagian orang yang apabila waktu malam tiba, ia gunakan untuk mangkal di kafe-kafe dan klub-klub bersama teman-teman jahat. Ia habiskan malamnya dalam permainan-permainan yang membuang-buang waktu dan menghakangi dari berzikir kepada Allah SWT.
Banyak Membaca Al-Qur'an
Adalah Imam Malik, apabila telah masuk bulan Ramadhan, beliau menutup buku-bukunya dan tidak menerima permintaan fatwa dan dialog dengan orang lain seraya berkata, "Ini bulan Ramadhan, ini adalah bulan Al-Qur'an." Kemudian beliau menetap di masjid hingga bulan Ramadhan berlalu.
Begitu juga dengan Imam Ahmad bin Hambal, seorang yang zahid, 'abid dan imam Ahlussunnah wal Jamaah, apabila telah masuk bulan Ramadhan, beliau masuk masjid dan menetap di situ dengan beristighfar dan bertasbih. Setiap kali wudhunya batal, beliau memperbarui wudhunya.
Ibnu  Mas'ud berkata, "Demi Allah, tidaklah seseorang duduk bersama Al-Qur'an melainkan ia telah bertambah atau berkurang. Karena dengan membaca Al-Qur'an akan menambah keimanan dan keyakinannya, atau memohon kepada Allah ampunan sehingga berkuranglah dosa-dosanya.
Nabi SAW bersabda,
"Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pelakunya, bacalah 'Az-Zahrain' yaitu surah Al-Baqarah dan Ali Imran, karena sesungguhnya pada hari kiamat keduanya akan datang bagaikan dua gugusan awan putih atau dua kelompok burung yang membentangkan sayapnya dan akan membela para pembacanya."
Perbaruilah Taubat Kita
Di antara kewajiban kita pada bulan Ramadhan adalah memperbarui taubat kita kepada Allah. Nabi SAW bersabda sebagaimana yang terdapat di dalam Shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah: "Antara setiap shalat lima waktu, dari shalat Jumat sampai Jumat selanjutnya, dari Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya; adalah penghapus dosa di antara masing-masingnya, selama tidak melakukan dosa besar."
Begitulah, Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan namun tidak berlarut-larut. Akan tetapi, berkenaan dengan dosa besar haruslah dengan taubat.