Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenang Aaron Bushnell: Pilot AS yang Bakar Diri Menentang Genosida Israel di Gaza

28 Februari 2024   10:35 Diperbarui: 28 Februari 2024   11:48 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aaron Bushnel, pilot AU Amerika yang melakukan aksi bakar diri di luar Kedubes Israel (Serambinews 26 Feb 2024)

Sejak 7 Oktober 2023 serangan Israel ke Jalur Gaza telah membunuh 29.606 orang, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak. Sedangkan lebih dari 69.737 terluka (Kompas.com, 26/2/2024). Belum lagi 85% penduduk wilayah itu terpaksa mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan (CNN Indonesia, 26/2/2024). Maka tidak ragu lagi bahwa Israel telah melakukan genosida atau pembantaian terhadap rakyat Palestina di Gaza. Genosida terhadap rakyat Gaza ini bukan hanya menarik simpati di negeri mayoritas Muslim. Sejak awal invasi Israel ke Gaza, warga Amerika Serikat (AS) telah melakukan aksi protes. Aksi protes itu bahkan berbentuk aksi ekstrem membakar diri seperti di negara bagian Georgia. Aksi yang dilakukan oleh seorang demonstran ini dilakukan di depan Konsulat Israel di Atlanta pada Desember 2023. Demonstran ini juga mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza yang didukung oleh AS. Berselang dua bulan kemudian, aksi bakar diri menghebohkan AS bahkan dunia karena dilakukan oleh seorang personil militer aktif di Angkatan Udara (AU) AS.

Tentara AS yang Bakar Diri Ternyata Bukan Pria Sembarangan

Aksi protes di AS semakin ekstrem. Baru-baru ini publik dihebohkan dengan aksi bakar diri seorang tentara Amerika Serikat di luar Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Washington DC. Aksi bakar diri yang dilakukan pada 25 Februari 2024 itu dilakukan seorang tentara Angkatan Udara (AU) AS.

Hasil penelusuran ke beberapa media nasional, ternyata pria pelaku aksi bakar diri itu bukan pria sembarangan. Pria asal San Antonio, Texas dan dibesarkan di Massasuchets itu bernama Aaron Bushnell, seorang pilot aktif di AU AS lulusan terbaik pelatihan dasar (2020). Sebelum bergabung dengan militer AS, ia adalah lulusan Southern New Hampshire University. Ia meraih gelar Sarjana Sains dari Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak Komputer. Ia bahkan pernah pula menempuh studi di University of Maryland Global dengan konsentrasi Ilmu Komputer. Keahliannya ini mengantarkan dirinya bekerja di Paraclete Press untuk bagian IT dan Web Depelopment. Paraclete Press bergerak dalam bidang penerbitan buku dan musik Kristen yang berbasis di Massasuchets. Setelah bergabung dengan AU AS sejak 2020, kini ia menduduki jabatan DevOps Engineer di kesatuannya. Pilot senior ini diketahui juga merupakan spesialis operasi pertahanan siber di Skuadron Dukungan Intelijen ke-531.

Sebelum melakukan aksi ekstremnya, Bushnell telah berkirim email ke sejumlah wartawan dan situs berita sayap kiri dan anarkis. Atlanta Community Press Collective, salah satu yang menerima email tersebut memberikannya salinannya kepada BBC. Dalam suratnya itu, Bushnell berkata, "Hari ini, saya berencana untuk melakukan aksi protes ekstrem terhadap genosida rakyat Palestina." Ia lalu mengingatkan bahwa tindakannya itu akan "sangat meresahkan." Demikian dikutip dari CNBC Indonesia (27/2/2024).

Status Aaron Bushnell di facebook tidak luput dari pantauan media. Dikutip dari Tempo.co (27/2/2024) pada Minggu pagi, Aaron Bushnell menulis, "Banyak dari kita suka bertanya pada diri sendiri, 'Apa yang akan saya lakukan jika saya masih hidup hidup pada masa perbudakan? Atau Jim Crow di Selatan? Atau apartheid? Apa yang akan saya lakukan jika negara saya melakukan genosida?' Jawabannya adalah, 'Anda melakukannya. Sekarang juga."

Sebelum membakar dirinya pada Minggu siang, ia berkata sambil merekam dirinya sendiri menggunakan handphone dan tongkat selfie, "Nama saya Aaron Bushnell. Saya adalah anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat, dan saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida." Ia juga menambahkan, "Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, tapi dibandingkan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, aksi ini tidak ekstrem sama sekali. Inilah yang dianggap normal oleh kelas penguasa." Setelah itu, ia menyiram dirinya dengan cairan yang mudah terbakar lalu menyulut api. Kata-kata terakhir yang diteriakkan berulangkali adalah "Free Palestine". Setelahnya dia ambruk ke tanah dalam keadaan seluruh tubuh terbakar. Api berhasil dipadamkan oleh polisi dan petugas keamanan setelah lebih dari satu menit. Ada pula yang mengatakan bahwa api dipadamkan oleh Dinas Rahasia AS.

Bagaimana kondisi Aaron Bushnell setelah melakukan aksi bakar diri? Dilaporkan oleh Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) sebagaimana dilansir oleh beberapa media bahwa sejak dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah kritis hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal pada Senin, 26 Februari 2024 dalam usia sangat muda yakni 25 tahun. Kementerian Pertahanan AS kemudian menyebut tragedi Aaron Bushnell ini sebagai "insiden tragis" sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia (27/2/2024).

Aksi Bakar Diri Sepekan Setelah Veto AS

Aksi bakar diri yang dilakukan oleh pilot AU AS di tengah meningkatnya aksi protes di AS menjadi satu fakta lagi bahwa banyak warga AS tidak setuju dengan dukungan negara adidaya ini terhadap aksi Israel di Gaza. Apalagi aksi bakar diri ini hanya berselang sepekan setelah AS memveto resolusi PBB tentang gencatan senjata. AS sendiri telah melakukan veto seperti ini sebanyak tiga kali. AS memang bukan hanya mendukung Israel secara politis di PBB tetapi juga dengan bantuan senjata sejak awal invasi negara Zionis ini ke Gaza pada Oktober 2023 sebagaimana dilansir CNN Indonesia (26/2/2024).

Solidaritas dan Harapan untuk Aaron Bushnell

Hal ini sebagaimana dikutip dari Antara (27/2/2024) bahwa pada malam di hari wafatnya Aaron Bushnell, yakni Senin malam, 26 Februari 2024, lebih dari 300 orang mendatangi tempat pilot AS ini melakukan aksi bakar diri, yakni depan Kedubes Israel di Washington DC. Istimewanya, di antara peserta aksi terdapat mantan perwira intelijen Angkatan Darat (AD) AS. Ia mengaku terbang dari Ohio ke Washington untuk mengikuti acara berkabung untuk rekannya sesama militer AS. Mantan perwira bernama Josephine Guilbeau itu menyatakan bahwa kematian Bushnell tidak akan sia-sia. Mereka menggelar doa bersama untuk tentara AS yang wafat di usia 25 tahun tersebut.

Selain untuk berdoa, mereka juga berharap aksi martir Aaron Bushnell mampu mengetuk hati Presiden Joe Biden agar menghentikan dukungannya pada Israel yang telah membunuh hampir 30.000 rakyat Palestina di Gaza. Guilbeau sendiri menyatakan harapannya agar genosida Israel terhadap rakyat Gaza dihentikan. Ia berujar, "Kami belum pernah melihat hal ini sebelumnya dalam hidup kami, dan pemerintah kami hanya berharap rakyat Amerika hanya akan menyaksikan kejadian ini selama lima bulan, tanpa mendapatkan masalah mental apapun. Namun, tentu saja, ada masalah mental secara menyeluruh. Siapapun yang memiliki akses ke internet sedang menyaksikan genosida yang sedang terjadi di zaman modern ini."

Tragedi Aaron Bushnell benar-benar "sangat meresahkan" bagi warga AS. Simpati terhadap aksi solidaritasnya akan penderitaan rakyat Palestina di Gaza semakin menjalar ke berbagai wilayah di negeri Paman Sam. Dengan demikian, masih banyak warga AS yang menentang tindakan pemerintahnya yang mendukung Israel dalam invasi mereka ke Gaza. Peristiwa Aaron Bushnell dan kehadiran Josephine Guilbeau sebagai mantan militer AS juga menjadi fakta bahwa bukan hanya rakyat sipil yang tidak menyetujui tindakan Joe Biden tetapi juga kalangan militer hingga menyebabkan sebuah tindakan ekstrem. Semoga Mr. Presiden Biden segera merubah pendiriannya dan mau mendengar suara hati dari dalam negerinya sendiri. Semoga tragedi Bushnell mampu mengetuk hati Biden sebagaimana harapan Guilbeau, mantan perwira militer AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun