Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konflik Israel-Hamas: Menyorot Sikap Amerika dan Dukungan Dunia ke Palestina

13 November 2023   08:46 Diperbarui: 13 November 2023   08:46 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan Hizbullah saat menghadiri pemakaman rekan mereka yang tewas akibat baku tembak dengan Israel (Kompas.com)

Pembelaan Mesir terhadap kemanusiaan di Palestina kembali dibuktikan saat negara ini mulai membuka pintu perbatasan Rafah di selatan Gaza sejak Rabu, 1 Nopember 2023. Tujuan pembukaan Rafah ini adalah evakuasi terbatas berdasarkan kesepakatan hasil negosiasi Mesir dengan Qatar, Hamas, Israel dan AS. Mereka yang akan melewati perbatasan ini adalah mereka yang memegang paspor asing dan warga Gaza terutama yang terluka.  

Bagaimana dengan Turki? Presiden Erdogan mendesak Israel menghentikan serangannya di Gaza karena akan memperdalam krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. 

Adapun langkah politis yang menandai sikap konfrontasi Turki terhadap Israel adalah saat Erdogan menarik Duta Besarnya dari Israel. Bukan hanya itu, pengumuman Erdogan pada Sabtu, 4 Nopember 2023 itu juga berisi pemutusan semua komunikasi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. 

Erdogan juga memberi pesan bahwa Netanyahu secara pribadi harus bertanggung jawab terhadap banyaknya korban sipil di Jalur Gaza. Erdogan bahkan bersumpah akan melakukan segala cara untuk membawa pelanggaran dan kejahatan perang yang dilakukan Israel ke Mahkamah Pidana Internasional.

Israel makin dikucilkan dunia? Kesimpulan ini tidak berlebihan apalagi setelah Turki memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel. Turki sendiri adalah negara di kawasan Timur Tengah yang merupakan anggota NATO, sehingga dengan demikian Israel mengalami kerugian secara politik setelah Turki menarik staf diplomatiknya dari Israel.

Bagaimana pula dengan Arab Saudi? Pangeran Muhammad bin Salman telah melayangkan protes kepada Israel dan Amerika Serikat sehubungan dengan konflik di Gaza. Menurutnya invasi darat yang digelar Israel dapat memperparah situasi dan memperpanjang siklus kekerasan.

Adapun Yordania menunjukkan dukungan yang lebih konkret lagi. Negara ini memprakarsai digelarnya sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengeluarkan resolusi agar Israel-Hamas melakukan gencatan senjata. Hasilnya, 120 negara mendukung diadakannya gencatan senjata. Sementara 14 negara menolak termasuk Israel dan AS. selebihnya, 45 negara ragu-ragu mengambil sikap dan memilih abstain.

Selain memprakarsai voting untuk gencatan senjata di majelis umum PBB, Yordania juga pada 6 Nopember 2023 telah memberi peringatan tegas bahwa Israel telah gagal membedakan target serangan antara militer dengan warga sipil. Dengan demikian alibi Israel menyebut serangannya sebagai aksi membela diri akibat serangan Hamas adalah keliru. 

Sebelumnya pemerintah Yordania telah menarik duta besarnya dari Israel. Yordania memang menjadi negara yang akrab dengan Palestina, bahkan menjadi rumah besar tempat tinggal pengungsi dari Palestina. Yordania juga mengancam deklarasi perang jika Israel terus memaksa mengusir penduduk Palestina hingga mereka akan menyeberangi perbatasan dengan Yordania. Karena itulah tentara Yordania telah memperkuat posisi di perbatasan.

Yordania melalui Raja Abdullah II bukan hanya memperingatkan Israel agar tidak memperluas konfliknya dengan Hamas apalagi yang menjadi korban adalah rakyat sipil. Ia menyinggung bahwa ini terjadi akibat tidak adanya solusi politik. Yordania sebelumnya telah mencoba memprakarsai jalan ini di majelis umum PBB. 

Secara langsung, Raja Abdullah juga telah melakukan pembicaraan dengan Sekjend NATO dan rencananya juga Direktur CIA. Perlu diketahui bahwa Yordania memang merupakan salah satu sekutu AS di Timur Tengah, selain Arab Saudi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun