Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simpati Indonesia untuk Palestina: Pesan Monas hingga Menepis Tuduhan Israel

9 November 2023   08:22 Diperbarui: 9 November 2023   08:22 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah sakit Indonesia di Gaza (Kompas.com)

Kelima, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu bangsa Palestina, Gaza dengan diplomasi hingga demonstrasi, opini, dana dan doa. Berharap agar itu semua dapat membuka nurani dunia dan menyelamatkan kemanusiaan dan akal sehat untuk membuka pintu hati dan kebijakan internasional, hadirnya keadilan dan perdamaian di kawasan Timur Tengah hingga ke seluruh dunia dengan Palestina merdeka dan enyahlah penjajah Israel dari bumi.

Keenam, menyerukan kepada umat berbagai agama untuk memanjatkan doa kehadirat Allah Yang Maha Kuasa untuk memberi kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Palestina dalam menanggung penderitaan dan mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negaranya.

Satu hal lagi yang cukup menyita perhatian peserta aksi dan publik yang menyaksikan dari layar yaitu bersandingnya dua bendera berukuran besar yang dibentangkan di atas kepala peserta aksi. Bersandingnya bendera Indonesia dan Palestina tersebut bukan hanya menguatkan pesan persaudaraan, tetapi juga dukungan Palestina merdeka, sejajar dengan bangsa-bangsa merdeka lainnya.

Momen Presiden Jokowi menyambut PM Palestina di istana Bogor tahun lalu (Kompas.com)
Momen Presiden Jokowi menyambut PM Palestina di istana Bogor tahun lalu (Kompas.com)

Sikap Resmi Indonesia

Terkait tragedi kemanusiaan di Palestina yang disebabkan oleh serangan brutal Israel, Presiden Jokowi telah melakukan rapat terbatas tentang Palestina. Ia menyatakan bahwa Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza terutama situasi kemanusiaan. Ia juga menyatakan bahwa Indonesia terus mengikuti perkembangan di Gaza dan posisi Indonesia sangat jelas dan tegas mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza. Kekerasan harus dihentikan dan gencatan senjata harus terus diupayakan. Bantuan kemanusiaan harus terus didorong dan dipercepat diakselerasi. Ia menambahkan bahwa Indonesia terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak untuk mengupayakan penyelesaian masalah Palestina. Indonesia juga akan mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina dan kloter pertama akan dikirimkan minggu ini. Bantuan ini adalah gabungan dari pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

 Sedangkan menyangkut usulan majelis umum PBB agar Israel-Hamas melakukan gencatan senjata, Indonesia bersikap tegas. Bersama beberapa negara lain di Asia Tenggara (Brunei, Malaysia, Myanmar,  Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam), Indonesia memilih sikap mendukung gencatan senjata.

Dengan demikian, sesungguhnya Palestina tidak sendirian. Bukan hanya masyarakat di berbagai belahan dunia yang bersimpati terhadap nasib mereka, tetapi juga banyak negara yang memberikan dukungannya dalam berbagai bentuk, bergantung keputusan pemerintahan di negara itu. Indonesia tentu tidak akan memilih aksi militer untuk membantu Hamas, sebab negara kita menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, apalagi beban sejarah sebagai penggagas Gerakan Non Blok. Tetapi begitu PBB mengeluarkan resolusi gencatan senjata yang dipatuhi kedua pihak (Israel dan Hamas) maka hampir bisa dipastikan, Indonesia kembali akan mengirim pasukan Kontingen Garuda untuk bergabung sebagai pasukan PBB yang akan menjaga perbatasan kedua pihak yang bertikai. Apalagi pasukan Indonesia yang tergabung dalam Kontingen Garuda hingga kini belum ditarik dan masih bersiaga di perbatasan Lebanon.

Pintu depan rumah sakit Indonesia di Gaza (Megapolitan Kompas.com)
Pintu depan rumah sakit Indonesia di Gaza (Megapolitan Kompas.com)

Menepis Tuduhan Israel

Pada 8 Nopember 2023, salah satu media memberitakan bahwa pihak Israel mulai membidik rumah sakit Indonesia di Gaza sebagai target. Hal ini menyusul tuduhan mereka bahwa rumah sakit ini menjadi markas Hamas dan sekaligus terhubung ke terowongan mereka. Tuduhan ini berdasarkan video yang diunggah oleh seorang jurnalis Israel di salah satu akun. Secara rinci video yang diunggah memperlihatkan pintu masuk yang diduga juga menjadi pemasok solar bagi Hamas. Israel juga menuduh bahwa rumah sakit Indonesia di Gaza itu dibangun di atas jaringan terowongan Hamas. Selain itu, Israel juga menuduh rumah sakit ini sekaligus melindungi jaringan terowongan itu karena berada di bawah rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun