Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Silsilah dan Kisah Bani Israil: Perjalanan Panjang ke Baitul Maqdis

3 November 2023   13:50 Diperbarui: 3 November 2023   15:15 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Nabi Yakub dan keluarganya saat tiba di Mesir (sumber: Film Nabi Yusuf)

Ulama tafsir menuturkan; saat Firaun bergerak bersama pasukannya untuk mengejar Bani Israil, ia berada di tengah-tengah pasukan besar, bahkan menurut salah satu sumber, kuda dalam pasukan ini berjumlah seratus ribu ekor kuda berwarna hitam legam, jumlah prajuritnya lebih dari 1.600.000 personil. Adapun jumlah Bani Israil menurut salah satu sumber adalah sekitar 600.000 prajurit, tidak termasuk anak-anak.

Setelah Musa bersama kaumnya melintas secara keseluruhan dan keluar dari lautan, saat itulah pasukan garis depan Firaun baru masuk. Saat itu, Musa bermaksud memukulkan tongkat ke lautan agar kondisi laut kembali seperti sedia kala, agar Firaun dan pasukannya tidak bisa mengejar. Tapi Allah Yang Mahakuasa dan Pemilik keluhuran memerintahkan agar lautan tetap dibiarkan seperti itu sebagaimana firman-Nya, "Dan biarkanlah laut itu terbelah," dan menenggelamkan Firaun serta bala tentaranya.

Mosaik pertengahan abad ke-20 ttg 12 suku dalam Bani Israil dari dinding sinagoga di Yerusalem (sumber: wikipedia)
Mosaik pertengahan abad ke-20 ttg 12 suku dalam Bani Israil dari dinding sinagoga di Yerusalem (sumber: wikipedia)

Bani Israil Terhalang Memasuki Baitul Maqdis 

Ahli Kitab menyebutkan, setelah menyeberangi lautan, Bani Israil pergi menuju negeri Syam, mereka singgah selama tiga hari tanpa menemukan air, hingga ada yang berbicara sinis terkait kondisi yang terjadi. Mereka kemudian menemukan air beracun dan asin, mereka tidak bisa meminum air itu. Allah kemudian memerintahkan Musa as untuk mengambil sebilah kayu lalu diletakkan di air tersebut, air berubah menjadi tawar dan enak diminum. Di tempat itulah Allah mengajarkan sejumlah kewajiban dan amalan-amalan sunah kepada Musa, juga memberikan sejumlah wasiat kepadanya.

Selanjutnya Bani Israil tiba pada sebuah kaum yang masih menyembah berhala. Kaum yang ditemui Bani Israil dalam perjalanannya ke Baitul Maqdis adalah kaum Haitsani, Fazzari, Kan'an, dan lainnya. Musa kemudian memerintahkan Bani Israil memasuki kota tempat kaum tersebut berada, memerangi mereka dan mengusir mereka dari Baitul Maqdis, karena Allah menakdirkan kota tersebut untuk mereka, juga menjanjikannya melalui lisan Ibrahim Al-Khalil dan Musa Al-Kalim. Namun, mereka enggan berjihad, akhirnya Allah menimpakan rasa takut yang menguasai diri mereka. Allah membuat mereka bingung, mereka berjalan lalu berhenti, pergi lalu kembali dalam rentang waktu selama 40 tahun lamanya. Setelah masa 40 tahun itu Nabi Musa kembali menerima wahyu dan ia langsung dapat melihat wajah Allah. 

Saat Musa pergi untuk (bermunajat) pada Rabb-nya di atas gunung Thur, seseorang di antara Bani Israil yang bernama Harun As-Samiri mengambil perhiasan-perhiasan yang sebelumnya mereka pinjam (dari orang-orang Qibthi), lalu ia bentuk menjadi patung anak sapi, segenggam tanah diletakkan di dalamnya. Tanah tersebut diambil Samiri dari jejak kaki kuda malaikat Jibril saat ia melihatnya menenggelamkan Firaun. Saat tanah itu dimasukkan ke dalam patung anak sapi, patung mengeluarkan suara seperti lenguhan anak sapi sungguhan. Menurut salah satu pendapat, patung tersebut berubah memiliki tubuh, maksudnya memiliki daging, darah dan hidup, juga bisa melenguh. Pendapat lain menyebutkan, suara tersebut disebabkan karena adanya angin yang masuk melalui dubur lalu keluar melalui mulut, sehingga terdengar suara lenguhan sapi betina. Bani Israil kemudian menari-nari dan bergembira ria di sekitarnya.

Saat Musa kembali, ia melihat kaumnya menyembah patung anak sapi. Musa yang marah menyaksikan itu lalu melemparkan lauh-lauh Taurat. Ia kemudian menghampiri mereka, mencela dan menegur mereka dengan keras karena tindakan buruk yang mereka lakukan. Setelah kembali didakwahi oleh Musa para penyembah anak sapi itu kemudian bertobat.

ilustrasi penyembahan patung anak sapi karya Nicolas Poussin (sumber: wikipedia)
ilustrasi penyembahan patung anak sapi karya Nicolas Poussin (sumber: wikipedia)

Nabi Musa as Membangun "Qubbatuz Zaman"

Qubbatuz Zaman adalah kubah yang terbuat dari kayu cemara, kulit binatang-binatang ternak, dan bulu kambing. Musa diperintahkan oleh Allah untuk menghias kubah tersebut dengan kain sutra yang dicelup, emas dan perak, dengan tata cara rinci menurut ahli kitab. Kubah ini memiliki sepuluh tenda, panjang masing-masing tenda 28 hasta, lebarnya empat hasta, dengan empat pintu, tali-tali tenda terbuat dari kain sutra biasa dan sutra putih yang dicelup, di dalamnya ada beberapa rak dan lembaran-lembaran yang terbuat dari emas dan perak, setiap sisinya terdapat dua pintu, dan sejumlah pintu-pintu besar lainnya, tirai penutup terbuat dari sutra yang dicelup, dan hal-hal lain yang terlalu panjang untuk disebutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun