Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesaktian Pancasila karena Manunggalnya ABRI dengan Rakyat

5 Oktober 2023   13:23 Diperbarui: 5 Oktober 2023   13:30 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayjend Suharto bersama keluarga korban G.30.S saat pemakaman jenazah para perwira TNI-AD (sumber: buku Jejak Langkah Pak Harto)

Tritura dan Kabinet Ampera sebagai Pembuktian Manunggalnya ABRI-Rakyat

Manunggalnya ABRI-rakyat kembali terbukti saat Komandan RPKAD, Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dan beberapa stafnya hadir pada rapat umum KAMI di halaman FK-UI. Pada rapat umum 10 Januari 1966 inilah untuk pertama kali diperkenalkan "Tritura" singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat yaitu: (1) Bubarkan PKI, (2) Bersihkan kabinet dari unsur-unsur G.30.S/PKI, dan (3) Turunkan harga. Selesai rapat umum, para mahasiswa dengan jaket kuningnya bergerak menuju Departemen PTIP, dan kemudian ke Sekretariat Negara untuk pernyataan mereka.

Manunggalnya ABRI-rakyat berlanjut pasca keluarnya Tap MPRS No. IX/1966 yang memperkuat Supersemar yang sebelumnya diberikan oleh Presiden Sukarno kepada Menpangad Letjend Suharto. KAMI menyambut gembira dan menaruh harapan penetapan ini menjadi jalan merealisasikan Tritura. Itulah sebabnya 600 anggota Laskar Ampera yang dipimpin oleh Fahmi Idris dan David Napitupulu dari Presidium KAMI Pusat menyampaikan resolusi agar segera dibentuk Kabinet Ampera dengan Letjend Suharto sebagai formatur tunggal. Juga meminta pemerintah memperbaiki perekonomian dan melarang Marxisme/Komunisme dengan undang-undang. Resolusi ini diikuti oleh sebuah nota politik dari para pimpinan KAMI Pusat, Bandung, dan Surabaya yang disampaikan oleh Cosmas Batubara kepada Letjend Suharto. Nota politik KAMI inipun meminta agar Letjend Suharto segera membentuk Kabinet Ampera. Rangkaian resolusi dan nota politik mendukung segera dibentuknya Kabinet Ampera terjadi pada 1 Juli 1966.

Sepekan kemudian, tepatnya pada 7 Juli 1966 12 ormas yang tergabung dalam kesatuan-kesatuan aksi dan delegasi KAMI (KAMI Pusat, Bandung dan Surabaya) menemui Menpangad Letjend Suharto untuk menyatakan dukungan dan pandangan. Di hari yang sama, datang pula utusan Front Pancasila yang meliputi seluruh ormas, orpol dan Golkar di Jakarta menyampaikan dukungan dan pandangan mereka. Dalam pertemuan tersebut, Letjend Suharto mengatakan bahwa sesudah selesainya Sidang Umum IV MPRS, yang terpenting adalah mengamankan dan menjamin agar seluruh ketetapan MPRS dapat dilaksanakan serta diamalkan sesuai dengan Tritura. Letjend Suharto sependapat dengan pandangan-pandangan dalam masyarakat bahwa kita memang harus membentuk Kabinet Ampera. Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan langkah-langkah untuk pembentukan Kabinet Ampera. Selanjutnya berturut-turut dari 11 Juli hingga 14 Juli Menpangad Letjend Suharto menerima pimpinan dan perwakilan dari partai politik dan organisasi massa termasuk NU dan Muhammadiyah melanjutkan dengar pendapat sebagai langkah persiapan pembentukan Kabinet Ampera.

Dengan demikian rangkaian pertemuan yang dilakukan terutama untuk membahas pembentukan Kabinet Ampera menjadi bukti dukungan rakyat terhadap Menpangad Letjend Suharto untuk merelisasikan Tritura. Ini sekaligus semakin membuktikan manunggalnya ABRI dengan rakyat

Presiden Sukarno melantik Letjend Suharto sebagai Presidium Kabinet Ampera (sumber: buku Jejak Langkah Pak Harto) 
Presiden Sukarno melantik Letjend Suharto sebagai Presidium Kabinet Ampera (sumber: buku Jejak Langkah Pak Harto) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun