Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjawab Spekulasi Nasib Al-Zaytun dan Santrinya Pasca Panji Gumilang Tersangka

22 Agustus 2023   13:58 Diperbarui: 22 Agustus 2023   14:21 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhadjir Effendy di ruang kerjanya (Kompas.com)

Mengacu ke website resmi pondok pesantren---lebih spesifik lagi profilnya, Ma'had Al-Zaytun adalah Pusat Pendidikan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi. Jika berpatokan pada frase tersebut maka pemikiran dan sikap yang diperlihatkan oleh pimpinannya, Panji Gumilang adalah implementasi dari visi-misi pondok pesantren yang dipimpinnya. 

Adapun menyangkut tuduhan atau dugaan ia melakukan kesesatan atau penistaan terhadap agama tentu bukan hak kita untuk melakukan justifikasi sebab ada lembaga yang lebih berhak melakukannya. Begitupun terkait dugaan tindak pidana yang dilakukannya, lagi-lagi bukan wewenang kita untuk menjatuhkan vonis, sebab ada lembaga terkait yang lebih berwenang.

Santri Al-Zaytun (IDN Times)
Santri Al-Zaytun (IDN Times)

Harapan Pemerintah Pendidikan Santri Tetap Berlanjut

Harapan agar para santri tetap mendapatkan pendidikan di tengah kontroversi, polemik dan penindakan hukum telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Melalui Siaran Pers No. 175/HUMAS PMK/VI/2023, Muhadjir Effendy secara tegas menjelaskan bahwa nasib santri yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Zaytun harus tetap mendapatkan haknya. Hal itu disampaikan setelah mendengar paparan dan penjelasan mengenai temuan dari kementerian/lembaga serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat setelah melakukan investigasi dalam Rapat Koordinasi Tindaklanjut Penanganan Pondok Pesantren Al-Zaytun secara daring, pada Jum'at (30/6).

"Harus dipastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan di sana dapat berlangsung dan berlanjut, tidak akan terganggu atau paling tidak, tidak terlalu terganggu oleh adanya masalah tersebut," ujar Muhadjir dalam siaran persnya.

Selain itu, Muhadjir menambahkan jika para orang tua wali atau para siswa dimintai keterangan oleh pihak berwajib, untuk dapat menjelaskan secara gamblang dan tidak ditutup-tutupi. Upaya ini akan turut mendukung dan mempermudah proses penegakan hukum. Pemerintah diketahui telah membagi penanganan kasus Al-Zaytun ke dalam dua bagian, yakni melakukan proses penegakan hukum terhadap kasus pidana yang melibatkan pimpinan Al -Zaytun yang saat ini terus berproses, serta menyelamatkan satuan pendidikan agar tetap bisa berjalan secara normal.

Muhadjir Effendy di ruang kerjanya (Kompas.com)
Muhadjir Effendy di ruang kerjanya (Kompas.com)

Selain Kemenko PMK, Kementerian Agama juga menaruh harapan yang sama. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono Abdul Ghafur agar hak konstitusi warga, pelajar, santri dan mahasiswa di sana jangan sampai terabaikan. Ia juga menjelaskan saat konferensi pers di Kebon Sirih, Selasa (4/7/2023) bahwa ada skema yang diatur agar mereka dapat memperoleh hak belajar dan hak konstitusinya.

Kegiatan Belajar Mengajar Berjalan Normal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun