Kisah Dracula Makin Melegenda
Mungkin aksi haus darah Dracula yang telah memakan korban puluhan ribu rakyat tak berdosa inilah yang mengilhami lahirnya novel dengan judul yang sama.Â
Novel karya penulis Irlandia bernama Bram Stoker ini terbit pertama kali pada 1897. Luar biasanya, novel ini sampai diterbitkan dua kali di London oleh penerbit yang berbeda.Â
Lalu diterbitkan pula di Amerika Serikat dua tahun dari pertama kali terbitnya. Kemudian diterbitkan lagi dalam versi singkat oleh penerbit pertamanya di London.
Bram Stoker menulis novel Dracula berdasarkan referensi historis dan geografis dari wilayah Rumania dan Inggris tentang kisah Dracula, Pangeran Wallachia dari abad ke-15.Â
Di antaranya referensi yang ditemukan Stoker di Perpustakaan Whitby yakni buku The Accounts of Principalities of Wallachia and Moldovia yang berisi catatan diplomat Inggris, Willian Wilkinson kala berdinas di Wallachia dan Moldovia. Â
Novel legendaris Stoker sendiri berkisah tentang Count Dracula, bangsawan yang berasal dari Transylvania---tempat lahir Dracula yang sebenarnya.Â
Novel ini mengisahkan bahwa Count Dracula kemudian membeli sebuah rumah di London dan menebarkan teror di sana hingga menyebabkan ia diburu untuk dibinasakan.
Begitu melegendanya novel Bram Stoker, hingga tidak kurang dari 66 film telah diproduksi antara 1922-2016. Salah satu film terbaik berjudul Bram Stoker's Dracula yang dirilis pada 1992 bahkan berhasil meraih banyak pernghargaan misalnya Academy Awards, BAFTA Awards, Hugo Awards, dan Saturn Awards.Â
Perpaduan novel dan puluhan film tentang Dracula telah berhasil mengabadikan kisah makhluk haus darah ini dalam benak masyarakat dunia. Demikianlah kisah ini melegenda hingga produser film di Indonesia tidak ketinggalan membuat film tentang Dracula.Â
Begitupun saat browsing, akan bermunculan link tulisan yang umumnya menuliskan legenda Dracula sebagai salah satu pembunuh berdarah dingin paling kejam sepanjang sejarah. "Vlad III mendapatkan julukan yang menakutkan karena menusuk lebih dari 20.000 orang dan membunuh sebanyak 60.000 orang selama pemerintahannya. Sebagian bahkan percaya jika penguasa sadis ini memakan korbannya dan mencelupkan roti ke darah mereka" (demikian ditulis Sysilia Tanhati dalam nationalgeographic.grid.id).