Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyorot Sosok Ken Dedes dalam Pembunuhan Berencana Ken Arok

16 Agustus 2022   20:47 Diperbarui: 16 Agustus 2022   20:57 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah disinggung di bagian pertama tulisan tentang pembunuhan berencana Ken Arok terhadap Tunggul Ametung bahwa pembunuhan Ken Arok lama baru terungkap. Terungkapnya pembunuhan ini tidak lepas dari peran Ken Dedes, istri Tunggul Ametung.

Lalu siapa sesungguhnya sosok Ken Dedes ini? Mengapa ia pantas disorot untuk mengungkap pembunuhan berencana Ken Arok terhadap Tunggul Ametung? Penulis harus membuka kembali lembaran terjemahan Pararaton untuk menguak sosok Ken Dedes dan pesonanya.

"Tersebutlah ada seorang pendeta beragama Buddha di desa Panawijen dan termasuk aliran Mahayana. Beliau mempunyai pertapaan yang didirikan di ladang penduduk Panawijen, bernama Mpu Purwa. 

Beliau beranak gadis seorang yang berasal dari waktu beliau belum menganut aliran Mahayana; anak gadis itu sangat cantik, bernama Ken Dedes. Anak gadis itu sangat cantik sekali, tak ada yang memadai sehingga terkenal di daerah sebelah Timur Gunung Kawi sampai ke Tumapel. 

Terdengarlah oleh Tunggul Ametung, lalu Tunggul Ametung datang di Panawijen, menuju ke tempat Mpu Purwa, bertemu dengan Ken Dedes, sangatlah tertarik hati Tunggul Ametung meIihat gadis cantik itu. 

Kebetulan Mpu Purwa tak ada di pertapaan, maka Ken Dedes dilarikan dengan paksa oleh Tunggul Ametung. Ketika Mpu Purwa datang dari bepergian, tidak bertemu dengan anaknya, sudah dilarikan oleh akuwu dari Tumapel, tidak mengertilah beliau, maka Mpu Purwa menjatuhkan sumpah yang dahsyat: 

"Hai, orang yang melarikan anakku, semoga tidak langsung mengenyam kenikmatan, matilah dia dibunuh dengan keris; demikian juga orang-orang Panawijen keringlah sumurnya, semoga tak keluar air dari kolamnya, karena berdosa tidak memberitakan kepadaku bahwa anakku diperkosa orang".

Demikian terjemahan Pararaton tentang sosok Ken Dedes dan kisahnya hingga diperistri secara paksa oleh Tunggul Ametung. Paragraf di atas sekaligus mengisahkan betapa mempesonanya Ken Dedes. "Anak gadis itu sangat cantik sekali, tak ada yang memadai sehingga terkenal di daerah sebelah Timur Gunung Kawi sampai ke Tumapel", demikian dituliskan dalam Pararaton.

Lalu apakah Ken Dedes mengetahui bahwa Ken Arok yang membunuh suaminya? Dituliskan dalam Pararaton, "Lamalah sudah terdengar berita, Anusapati, anak Tunggul Ametung, bertanya kepada pengasuhnya dan dijawab, "Takutlah Saya kepada ayahmu, lebih baik bertanyalah kepada ibunda". 

Tidak henti-hentinya Anusapati bertanya kepada ibunya, "Ibu, Saya bertanya, apa sebab ayahanda kalau melihat kepadaku, berbeda tampaknya dengan saudara-saudara Saya semua, apalagi dengan putra-putra ibu muda, semakin berbeda pandangan ayah". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun