Bakwan khas Bangka adalah empek-empek yang direbus dengan bumbu tertentu, dan diberi kuah. Nama lainnya adalah empek-empek basah.
3. Jajanan Berkuah Tauco
Tempat jajanan berkuah tauco adalah warung "Yuk Nina". Menurut pengalaman lidah saya yang dulu sering jajan di SD-SMP Maria Goretti yang penjualnya adalah orang Tionghoa, kuah tauco warung "Yuk Nina" juga aduhai nian.
Jajanan zaman sekolah dengan kuah tauco ialah otak-otak, engjan, bujan, bujan ubi saga', dan lain-lain selain empek-empek, bakwan, apalagi pantiauw.
Kekuatan cita rasa pantiauw terdapat pada bumbu gilingan ikannya. Masing-masing pembuat pantiauw memilih jenis ikan yang berbeda.
5. Es Serut
Es serut, es giling atau es campur terdapat di warung "Yuk Nina" dan warung "Kang Cecep". Kedua warung ini tetap menggunakan santan sebagai bagian utama, dan pengolahannya sudah menggunakan mesin yang dialiri listrik.
Perbedaan keduanya berada dalam formasi isi. Warung "Yuk Nina" masih memasukkan kacang merah rebus, dan kacang hijau rebus. Warung "Kang Cecep" memasukkan dua potong tapai (tape/peuyeum), tetapi tanpa kacang merah dan kacang hijau rebus.
6. Serabi Kuah Durian
Desember juga musim durian, dan menjadi kesempatan penting untuk kuah/saus serabi. Akan tetapi kudapan satu ini tidak terdapat di warung-warung terdekat.
Kali terakhir saya menikmati serabi kuah durian adalah pada awal 1987, dan dibelikan oleh saudara. Maka, ketika bisa mendapatkannya lagi (2020), saya menghabiskan tiga serabi dan kuahnya langsung bikin saya langok (mbelenger; eneg). Sudah begitu, masih juga saya beli untuk dibungkus dan saya bawa pulang.