Hobi pun saya nafkahi. Yang paling jelas, saya menulis selalu didampingi oleh minuman, baik kopi, teh atau sekadar air putih, buku cetak, dan kuota internet. Terlebih jika tulisan-tulisan berakhir dalam bentuk buku kumpulan tulisan saya sendiri, jelas ada ongkosnya, baik membuat badan usaha (untuk ISBN) maupun ongkos cetak dan kirim.
Hobi saya memang tergolong murah, tetapi tidaklah gratis, apalagi menjadi sebuah buku. Oleh karenanya saya pun harus bekerja, menyisihkan sebagian penghasilan, dan berdiskusi dengan istri mengenai kemungkinan ongkosnya untuk menghidupi hobi saya.
*******
Ruang Rusip, Sri Pemandang Atas, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H