Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Karikatur Jokowi Berbayangan Pinokio Itu Cuma Tiruan

17 September 2019   19:52 Diperbarui: 17 September 2019   20:21 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Petar Pismestrovic, Kleine Zeitung, Austria (Public Radio International)

Sumber : Kasetlaguanak
Sumber : Kasetlaguanak
Presiden dan Pinokio
Presiden yang dikariaturkan dengan sosok Pinokio bukanlah sesuatu yang baru dan luar biasa. Paling tidak, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, atau presiden sebelumnya, Barrack Obama, juga digambarkan bahkan mirip dengan Pinokio dengan hidung memanjang.

Karya Petar Pismestrovic, Kleine Zeitung, Austria (Public Radio International)
Karya Petar Pismestrovic, Kleine Zeitung, Austria (Public Radio International)
Sumber : Bildung Blog, 2017
Sumber : Bildung Blog, 2017
etruepolitics.com
etruepolitics.com
Sumber : Donkey Hotey, 2017
Sumber : Donkey Hotey, 2017
Mengenai Donald Trump dan bayangan Pinokio itu,  Dr. Cesar Chelala menulis artikel "A Psychological Portrait of President Trump" yang terpajang di Common Dreams, Minggu, 12 Februari 2017 .

I based my interpretation on the fact that he fulfilled practically all the criteria included in the classification of narcissism established by the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). This is the standard classification of mental disorders used by mental health professionals in many countries all over the world.

The symptoms of this syndrome include the following: Grandiosity; fantasies of power and personal attractiveness; self-perception of being unique; needing constant admiration form others; sense of entitlement; exploitation of others for personal gain; intensely envious of others and pompous and arrogant demeanor. His behavior at the time, which became even more evident since becoming President, only confirmed this hypothesis.

Di Indonesia, karikatur Jokowi yang berhidung Pinokio terpampang secara jelas dengan tulisan besar "Sang Pendusta!" pada sampul belakang tabloid Obor Rakyat edisi 01, 5-11 Mei 2014 pada masa kampanye Pilpres 2014. Sementara pada sampul depannya terpampang foto Capres Jokowi sedang sungkem pada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan judul "Capres Boneka".

sumbernya dari internet
sumbernya dari internet
Untuk majalah Tempo sendiri, hidung panjang Pinokio pun pernah diberikan pada tokoh senior Golkar, Akbar Tandjung. Hal yang langsung dikenakan pada hidung Akbar itu terpampang pada sampul depan edisi 26 November 2001 dengan judul "Akbar, Permainan Apa Lagi".

Sumber: Tagar.Id
Sumber: Tagar.Id
Tanggapan Lembaga atau Organisasi Terkait
Kepada Tagar, Senin, 16 September 2019, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers Ahmad Jauhari mengatakan bahwa gambar yang ada pada sampul majalah Tempo merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah.

"Di negara demokrasi, kritik atau gambar ledekan seperti itu sebenarnya lumrah, tapi di sini masih pada baper, dianggap sebagai serangan pribadi. Dari aspek kaidah jurnalistik tidak ada etika jurnalistik yang dilanggar oleh Tempo. Kalau baperan jangan minta jadi pejabat publik dong. Jadi buruh mebel aja," ucap Jauhari.

Kepada Tempo, Selasa, 17 September 2019, Direktur Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Ade Wahyudi mengatakan bahwa sampul depan itu tidak melanggar aturan apa pun.

"Menurut saya sih masih dalam batas wajar. Masih oke. Tak ada sama sekali penghinaan. Justru seharusnya direspons baik," kata Ade.

Kesimpulan
Bayangan berhidung panjang di belakang Jokowi dalam sampul depan majalah Tempo (2019) lebih lumrah sebagai kritik yang halus jika dibandingkan dengan Jokowi berhidung Pinokio dalam sampul belakang tabloid Obor Rakyat (2014). Sedangkan tokoh politik berhidung panjang Pinokio pun terbih dulu muncul di Tempo (2001).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun