Presiden yang dikariaturkan dengan sosok Pinokio bukanlah sesuatu yang baru dan luar biasa. Paling tidak, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, atau presiden sebelumnya, Barrack Obama, juga digambarkan bahkan mirip dengan Pinokio dengan hidung memanjang.
I based my interpretation on the fact that he fulfilled practically all the criteria included in the classification of narcissism established by the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). This is the standard classification of mental disorders used by mental health professionals in many countries all over the world.
The symptoms of this syndrome include the following: Grandiosity; fantasies of power and personal attractiveness; self-perception of being unique; needing constant admiration form others; sense of entitlement; exploitation of others for personal gain; intensely envious of others and pompous and arrogant demeanor. His behavior at the time, which became even more evident since becoming President, only confirmed this hypothesis.
Di Indonesia, karikatur Jokowi yang berhidung Pinokio terpampang secara jelas dengan tulisan besar "Sang Pendusta!" pada sampul belakang tabloid Obor Rakyat edisi 01, 5-11 Mei 2014 pada masa kampanye Pilpres 2014. Sementara pada sampul depannya terpampang foto Capres Jokowi sedang sungkem pada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan judul "Capres Boneka".
Kepada Tagar, Senin, 16 September 2019, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers Ahmad Jauhari mengatakan bahwa gambar yang ada pada sampul majalah Tempo merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah.
"Di negara demokrasi, kritik atau gambar ledekan seperti itu sebenarnya lumrah, tapi di sini masih pada baper, dianggap sebagai serangan pribadi. Dari aspek kaidah jurnalistik tidak ada etika jurnalistik yang dilanggar oleh Tempo. Kalau baperan jangan minta jadi pejabat publik dong. Jadi buruh mebel aja," ucap Jauhari.
Kepada Tempo, Selasa, 17 September 2019, Direktur Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Ade Wahyudi mengatakan bahwa sampul depan itu tidak melanggar aturan apa pun.
"Menurut saya sih masih dalam batas wajar. Masih oke. Tak ada sama sekali penghinaan. Justru seharusnya direspons baik," kata Ade.
Kesimpulan
Bayangan berhidung panjang di belakang Jokowi dalam sampul depan majalah Tempo (2019) lebih lumrah sebagai kritik yang halus jika dibandingkan dengan Jokowi berhidung Pinokio dalam sampul belakang tabloid Obor Rakyat (2014). Sedangkan tokoh politik berhidung panjang Pinokio pun terbih dulu muncul di Tempo (2001).