Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengolok Jomlo

7 September 2019   21:05 Diperbarui: 7 September 2019   22:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jadi, ketika sebagian orang suka mengolok-olok seorang jomlo, menurut saya, justru mengolok-olok kekuasaan Sang Pencipta. Ya, sekali lagi, jodoh merupakan wewenang mutlak milik Sang Pencipta. Tentunya hal ini sangat pantang bagi kaum beriman, 'kan?     

Dan, ketika pada awalnya orang terlahir secara sendiri alias jomlo, kecuali kembar, maka pada akhirnya sebagian besar orang akan sendiri. Tempatnya pun dalam lubang berpelukan sunyi.

Ya, bukankah keniscayaan itu adalah kembali menjadi jomlo sejati dalam pelukan kesunyian abadi?

*******
Kupang, 2018-2019 (lama juga, ya, menulis beginian?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun