Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ratu Hoaks yang "Teraniaya" dan "Terbuang"

1 Maret 2019   01:56 Diperbarui: 1 Maret 2019   04:53 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RS Pendukung Anies-Sandi dalam Pilgub DKI 2017
Sebenarnya, pasca-penangkapan RS yang mendapat respons HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018), justru tersirat kelucuan. Coba baca saja.

"Bu Ratna itu, saya juga agak aneh ya, kok dia masuk ke... menjadi timses. Karena, 'kan, kalau ukurannya dengan koalisi PKS dan Gerindra melalui Pilgub di DKI. Lah, 'kan, beliau pendukung Ahok," kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Cukup "kelucuan". Tidak perlu repot mencari dugaan atau kemungkinan apa pun di balik "kelucuan" itu. Kelucuan itu pun sempat menyebabkan Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir mencuit di akun Twitter, @na_dirs.

"Duh... Ampe gak bisa ngomong lagi deh diriku ---khawatir keluar kata2 yg tdk pantas utk ustad HNW. Kita berdoa saja agar semua pihak dijaga nalar dan nuraninya demi kemaslahatan bangsa," tulisnya.

Bagaimana tidak lucu, pada Pilgub DKI 2017 RS malah gencar mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. RS pun aktif dalam gerakan mengalahkan Ahok, yang dimulai dari demonstrasi Aksi 212 (2/12/2016). Menjelang unjuk rasa, 10 orang ditangkap dengan tuduhan makar, termasuk Ratna Sarumpaet. Tapi, pengusutan tak berlanjut hingga berakhirnya Pilgub DKI 2017 dengan kemenangan Anies-Sandi.

Masih kurang mendukung, ya? Ada lagi nih.

Pada Selasa, 3/4/2018 di kawasan Taman Tebet, Jakarta Selatan mobil RS diderek oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta karena dianggap memarkirkan mobilnya sembarangan dan dinilai melanggar Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi. RS langsung menghubungi Gubernur Anies Baswedan.

"Itu, 'kan, kejadian sekitar jam 09.00. Saya mencoba menghubungi Anies lalu stafnya yang urus akhirnya. Stafnya bilang sekitar jam 10.00 mobilnya bisa diambil di MT Haryono. Saya bilang, 'Saya tidak akan ambil mobil saya dari situ', dan saya sampaikan maaf ke Pak Anies," ujar RS.

RS pun meminta petugas dishub meminta maaf, dan mengantarkan mobil yang diderek itu ke rumahnya. Sekitar pukul 11.00 sejumlah petugas dishub datang ke rumah RS dengan mengantarkan mobilnya.

"Dishub sudah salah menderek mobil saya, padahal tidak ada rambu-rambu. Dishub harus berani minta maaf dan mengembalikan mobil saya. (Akhirnya mobil) dikembalikan dan (petugas) minta maaf juga," katanya.

Betapa ampuhnya posisi seorang RS, 'kan? Masak, sih pendukung Ahok (Ahoker) di Pilgub DKI 2017 bisa seampuh RS?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun