Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menerbitkan Buku Artikel Pilihan sebagai Resolusi 2019

31 Desember 2018   12:32 Diperbarui: 31 Desember 2018   13:05 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resolusi 2019 saya masih dengan menerbitkan buku kumpulan artikel non-fiksi. Kali ini artikel-artikel yang berstempel "Pilihan" (Highlight). Sayang sekali kalau artikel-artikel "Pilihan" akhirnya sekadar menyempil seupil-upil begitu saja, apalagi redaktur Kompasiana.Com sudah sangat berperan dalam pemilihan setiap artikel saya.

Liburan akhir tahun 2018 merupakan waktu yang tepat untuk menyiapkan apa saja yang akan saya realisasikan pada 2019. Mumpung ada waktu lengang untuk diolah-kelolakan sekaligus "dimatangkan". Semua ini karena pilihan hidup saya sendiri, dan saya sangat menyukainya.

Pasalnya, pada 2019 saya akan kembali ke Kupang untuk melanjutkan pekerjaan saya sebagai arsitek mandiri alias mondar-mandir sana-sini. Kalau sudah suntuk dalam pekerjaan (perencana, perancang, pelaksana, administrator, negosiator, logistik, dll.), saya agak riskan untuk bisa benar-benar berbagi dengan urusan perbukuan. Belum lagi saya akan menuliskan (mencatat) hal-hal yang "tersangkut" dalam pemikiran saya lalu saya pajang di Kompasiana.Com.

Bagi saya, banyak hal yang bisa "tersangkut" dalam pemikiran hingga "menggelisahkan" saya. Kalau saya "simpan" sendiri, "kegelisahan" malah berpotensi merontokkan semua sisa rambut saya. Kalau saya mengalami botak total, tak pelak menjadi "bahaya laten" bahkan "musuh bebuyutan" yang sejati bagi para pencukur rambut dan produsen sampo.

5 Judul Buku Siap Naskah
Sebagaimana yang pernah saya uraikan melalui artikel "Berkolaborasi dengan Kompasiana" (3/11/2018), Kompasiana merupakan mitra dalam pemilihan (kurasi) artikel-artikel saya. Dari 4 judul yang saya sempat singgung, ternyata bisa bertambah 1 judul lagi sehingga menjadi 5 judul buku.

Sementara untuk kumpulan artikel utama masih dalam proses karena baru terkumpul 11 artikel, meski judul buku sudah saya persiapkan, yaitu "Surga Siap Saji" dari artikel yang sama judulnya (17/10/2018). Kalau bisa, sih, sekitar 15-20 artikel utama supaya ukuran buku agak tebal.

Ke-5 judul calon buku saya itu ialah Arsitek yang Menulis, Korupsi Masuk Surga, Keberagaman adalah Takdir, Tokoh Hoaks, dan Kampanye yang Menyengsarakan.

Buku "Arsitek yang Menulis"
Judul buku ini berasal dari artikel "Arsitek yang Menulis" (4/3/2017). Dalam buku ini terdapat 31 artikel. Sebagian besar artikel terkait dengan hal-hal arsitektural. Sebagian kecil terkait dengan tulis-menulis berbeda topik sebagai "pemanis buatan".

Dokpri
Dokpri
"Pemanis buatan", apa maksudnya? Maksudnya, dari "Arsitek yang Menulis" bisa menjadi "Arsitek yang Menulis Hal-hal di Luar Arsitektur". Misalnya sedikit tentang wisata pantai, melukis tembok, menjadi PNS, dan lain-lain.

Buku "Korupsi Masuk Surga"
Judul buku ini berasal dari artikel "Korupsi Masuk Surga" (2/3/2018). Dalam buku ini terdapat 28 artikel.

Dokpri
Dokpri
Sebagian artikel berisi hal-hal terkait korupsi. Sebagian lainnya berupa realitas yang ironis-paradoks, semisal politisasi agama atau agamaisasi politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun