Patung-patung kayu serupa, misalnya banteng dan burung garuda, dengan teknik pengerjaan semacam itu, paling tidak, bisa menambah wawasan mengenai seni kriya kepada pengunjung awam. Ya, juga bukan sekadar pengisi ruang dengan estetika lumrah-jamak. Â Â
Selain patung-patung itu, di bagian ujung sebelah kiri nanti ada patung-patung yang sempat menjadi salah satu daya tarik (
point of interest,
point of view, atau ikon) ketika DL masih berkembar siam dengan Pantai Tongaci. Sebarisan Pasukan Terakota (
Terracotta Army)!
Seorang grilyawan Terakampung tertangkap kamera
Berbeda dengan patung-patung kayu dalam hal teknik, patung-patung Pasukan  Terakota dipahat saja. Meski begitu, patung-patung yang mengadopsi sebagian dari Pasukan Terakota semasa Dinasti Qin dengan kaisarnya bernama Qin shi Huang (210-209 SM) di Xian, Prov. Shaanxi, Tiongkok itu memang memperkuat barisan daya tarik DL sehingga sering dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berswafoto.
Perpustakaan
Di sini ada perpustakaan (library), bahkan 2 perpustakaan. Satu perpustakaan berada di depan atau di sebelah tempat penjualan barang-barang seni-kerajinan tangan (Art Shop). Â Perpustakaan di sayap kiri jalan paving block masuk DL itu dibuka untuk umum (tanpa pintu).
Satunya lagi berada di belakang, yaitu Perpustakaan Garuda (Library Garuda). Selain terdapat buku-buku, juga pada etalase sekaligus dinding depannya terpajang telepon dan kamera kuno.
Perpustakaan Garuda (Dokpri)
Di Perpustakaan Garuda anak-anak tidak diperkenankan masuk. Hal ini tertera pada sisi pintu masuknya. Saya menduga (karena tidak berani masuk!), di dalamnya terdapat buku-buku bermutu yang sudah susah didapatkan.
Di luar dua perpustakaan tadi, di sayap kanan jalan masuk terdapat sebuah mobil kombi yang berisi tumpukan buku. Di situ saya sempat menengok beberapa pengarang bukunya, misalnya Gorys Keraf, Pearl S. Buck, dan lain-lain. Saya tidak mengetahui, mengapa buku-buku itu berada di situ atau apa tujuannya.
Museum
Di samping siku kiri Perpustakaan Garuda ada sebuah musem. Namanya Museum Garuda. Akan tetapi, pintu museum tertutup, dan kami tidak bisa melihat satu per satu koleksi dalam museum.
Namun keberadaan museum ini menjadi nilai lengkap atau malah tambah DL jika sejak semula DL dimaksudkan sebagai salah satu objek wisata edukasi, dan wisata sejarah yang entah sejarah siapa. Paling tidak, para pengunjung dapat memeroleh hal berbeda di pantai ini.
Lihat Trip Selengkapnya