Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hati-hati Membeli Rumah Bersubsidi

14 November 2018   04:13 Diperbarui: 14 November 2018   14:30 7127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pipa sanitasi dan tangki septik
Pipa sanitasi dan tangki septik
Tangki septik (Septictank)
Tangki septik (Septictank)
Keempat, pintu belakang. Jarak ambang bawah pintu belakang dan permukaan tanah kira-kira 120 cm. Tidak ada fasilitas sirkulasi (aksesbilitas) berupa tangga atau undak-undakan.
Pintu belakang dan jaraknya dengan permukaan tanah
Pintu belakang dan jaraknya dengan permukaan tanah
Kelima, penyelesaian (finishing) bagian bangunan. Ada selisih potongan keramik lantai. Dari teras sudah terlihat secara gamblang mengenai siku-siku bangunan dalam rupa keramik lantai. 

Keramik lantai teras
Keramik lantai teras

Selisih tersebut menunjukkan bahwa posisi antarrumah tidak lurus atau 90 derajat (siku-siku). Kemudian akan terlihat lebih jelas selisihnya ketika sudah berada di ruang dalam, baik ruang tamu maupun ruang lainnya.

Keenam, perapian. Batu-batu berserakan di halaman depan, dan sampah berupa kayu-kayu bekas digeletakkan di lahan belakang rumah. Padahal, bangunan sudah menjadi properti (hak milik) Lia, yang ditandai dengan serah-terima kunci rumah.

Halaman depan dan kondisinya
Halaman depan dan kondisinya
Halaman belakang dan kondisinya
Halaman belakang dan kondisinya
Enam hal itu awalnya, dan terlihat-nyata di depan mata. Berikutnya kondisi dalam bangunan.

Pertama, pemasangan (instalasi) listrik. Masuk ke ruang tamu, sakelar lampu berada di dinding seberang pintu. Demikian juga dengan posisi sakelar di ruang lainnya (r. tidur).

Pintu utama (depan), dan posisi sakelar lampu
Pintu utama (depan), dan posisi sakelar lampu
Dinding r. tidur, dan posisi sakelar lampu
Dinding r. tidur, dan posisi sakelar lampu
Artinya, posisi sakelar lampu "agak" jauh dari jangkauan. Cukup merepotkan, bukan hanya ketika listrik padam pada malam hari.

Kedua, kusen pintu kamar mandi-wc (toilet). Hal ini berkaitan dengan ukuran kusen-pintu melalui bidang bukaan (dinding), yaitu berketinggian "hanya" 178,5 cm. Dengan begitu, ketinggian atas daun pintu kira-kira 174 cm.

Pintu toilet dan pintu belakang
Pintu toilet dan pintu belakang
178,5 saja
178,5 saja
Ketiga, dapur. Tidak ada dapur, apalagi kelengkapan standard minimalnya. Padahal, dapur merupakan bagian paling vital dalam sebuah rumah tinggal, dan untuk kehidupan manusia (makhluk hidup).

Keempat, kamar mandi-wc (toilet). Tidak ada jaringan air bersih. Tidak ada bak air. Penerangan alami dari bidang bukaan sangat minimal, dan "agak" tinggi.

Isi toilet
Isi toilet
Kelima, penyelesaian (finishing). Bekas penambahan dinding di atas pintu toilet tidak diselesaikan dengan rapi. Pengecatan dinding juga tidak rapi. Lubang kontrol atap pada plafon menganga saja.
Dinding di atas pintu toilet
Dinding di atas pintu toilet
Pengecatan dinding dalam toliet
Pengecatan dinding dalam toliet
Lubang kontrol atas (manhole)
Lubang kontrol atas (manhole)
Dan, sebagai akibat dari pekerjaan awal (persiapan) pembangunan yang tidak siku-selain keramik lantai teras- juga keramik lantai ruang tidur. Selisihnya sangat signifikan. Penyelesaian yang membingungkan bagi tukang pasang keramik, apalagi jika pembeli rumah itu tergolong orang yang teliti. Tentu saja, tidak aduhai sama sekali jika dipandang.

24 cm jika dari teras
24 cm jika dari teras
16 cm dari teras
16 cm dari teras
  ***

Teman-teman yang budiman,
Kesimpulan sesaat-sementara saya terhadap rumah baru milik Lia itu ialah sebagai berikut.

Pertama, rumah yang belum sesuai dengan standard sebagai rumah (tempat tinggal). Tidak ada dapur sekaligus jaringan sanitasinya. Tidak ada jaringan air bersih di toilet (kamar mandi-wc). Dan lain-lain.

Kedua, rumah belum selesai. Hasil pekerjaan akhir (finishing) yang tidak rapi atau tergesa-gesa. Lubang kontrol (manhole) tidak terpasang dengan baik-benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun